KedaiPena.Com – Bekas Pelaksana Tugad Kepala Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Adison menyayangkan penutupan klinik 24 Edelweis yang dilakukan oleh pimpinan PLT Kepala TNGGP yang baru. Adison mengatakan klinik edelweis memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat banyak.
“Terbentuknya Klinik Edelweis telah mengurangi angka kecelakaan yang sering terjadi di TNGGP. Pemeriksaan fisik secara langsung dan pengobatan gratis bagi pendaki, wisatawan, pegawai TNGGP dan masyarakat sekitar balai juga telah memberikan manfaat yang luar biasa,” beber Adison kepada KedaiPena.Com melalui pesan singkat, Senin (13/11).
Adison juga mengungapkan klinik ini merupakan terobosan untuk mengubah sistem TNGGP. TNGGP, kata Adison, seharusnya jangan jalan mundur dengan menutup klinik. Karena kesempatan tidak akan datang dua kali.
“Dan klinik merupakan terobosan dari Pendidikan dan Latihan Kepemimpinan (Diklat PIM) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Saya mengimplemetasikan ilmu saya menjadi proyek perubahan di TNGGP. Jadi ini merupakan ‘milestone’ saya dalam dua bulan dan diharapkan dalam dua tahun, terwujud klinik yang ideal bagi stokeholder di sekitar TNGGP,” imbuh dia.
Ia pun meminta agar tidak ada pihak yang berfikir negatif soal keberadaan klinik tersebut dengan dirinya. Sebab bila sudah selesai perijinannya, klinik akan diserahterimakan kepada Koperasi Edelweis TNGGP untuk di kelola secara profesional.
“Klinik tersebut tidak akan dibawa pulang ke Jakarta. Saya sudah bekerja selama 30 tahun dan hidup cukup mapan tidak terpikirkan oleh saya untuk menguasai secara pribadi dan mencari keuntungan bila perlu saya akan sumbangkan pikiran dan sebagian materi saya,” tegas Adison.
Laporan: Muhammad Hafidh