KedaiPena.Com – Bantuan dari berbagai pihak untuk para pengungsi Gunung Agung terus berdatangan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirimkan kembali bantuan seberat 14 ton dibawa menggunakan kargo dari Lanud Halim Perdanakusuma.
“Bantuan berupa 5 unit sirine mobile iRADITIF Telehouse seberat 5 ton, 50 tenda pengungsi, 300 tenda keluarga, 3.400 lembar selimut, 2.570 matras, alat komunikasi berupa radio codan, ACCU 1000, handy talky, genset portable dan alat SMS broadcast,” kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB di Jakarta, ditulis Senin (25/9).
Alat komunikasi tersebut diperlukan untuk melakukan sosialisasi dan edukasi masyarakat untuk memberikan pemahaman tentang informasi aktivitas Gunung Agung dan upaya mandiri yang harus dilakukan.
BNPB juga memasang rambu-rambu peringatan sebagai penanda pemberitahuan jarak radius yang mudah dipahami masyarakat. Rambu dipasang di jalan-jalan sehingga masyarakat mengetahui posisinya dimana batas antara radius aman dan berbahaya.
“Pada rapat koordinasi yang dipimpin oleh Kepala BNPB bersama kementerian, lembaga, pemda dan berbagai unsur terkait, BNPB menyerahkan bantuan Rp1 miliar untuk operasional dan aktivasi posko kepada Pemda Karangasem,” ujar dia lagi.
Ini bantuan awal untuk operasional, BNPB masih menyiapkan dana siap pakai untuk penanganan darurat dan akan memenuhi kebutuhan yang diperlukan. Bupati Karangasem telah menetapkan status keadaan darurat bencana peningkatan aktivitas Gunung Agung di Kabupaten Karangasem selama 14 hari yaitu 18 September 2017 hingga 1 Oktober 2017.
“Masa keadaan darurat ini sangat tergantung pada ancaman letusan dari Gunung Agung sesuai rekomendasi PVMBG dan penanganan bencana,” demikian Sutopo.
Laporan: Muhammad Ibnu Abbas