KedaiPena.Com -Â Pencarian dan evakuasi terhadap para korban Jembatan gantung penghubung antar pulau Nusa Lembongan dan Pulau Nusa Ceningan Kabupaten Klungkung, Bali, yang rubuh kemarin, Minggu (16/10) masih terus dilakukan.
Pihak Badan SAR Nasional sendiri berangkat pagi ini ke lokasi kejadian untuk membantu proses evakuasi.
“Kapal Basarnas akan diberangkatkan pada Senin (17/10) pagi pukul 06.00 Wita. BPBD terus berkoordinasi dengan Basarnas, TNI, Polri, SKPD Klungkung dan aparat Puskesmas Nusa Penida 2,†ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Sementara itu, Sutopo menjelaskan, saat jembatan tersebut roboh, terdapat banyak warga karena sedang melakukan upacara keagamaan di Pura Bakung Ceningan yaitu Hari Nyepi Segara.
“Tidak ada aktivitas di laut sehingga di atas jembatan banyak masyarakat yang melewati jembatan. Sebelum runtuh sudah goyang-goyang kemudian ambruk,†katanya.
Beberapa pengendara motor dan orang yang berada di atas jembatan lantas terjatuh ke laut yang sedang surut. Beberapa warga yang ada di lokasi langsung berusaha menyelamatkan korban. Beberapa korban yang jatuh ada yang langsung berenang dan berjalan di selat. Tidak diketahui secara pasti berapa jumlah warga yang jatuh saat jembatan ambruk.
“Diduga, (jembatan roboh) karena kelebihan beban akibat banyaknya masyarakat di atas jembatan sehingga seling jembatan putus dan jatuh ke laut. Selain itu beberapa kali juga pernah rusak dan sudah mendapat perbaikan,†imbuh Sutopo.
Diberitakan sebelumnya, musibah rubuhnya jembatan gantung itu menewaskan sebanyak 9 orang. Sementara itu, sebanyak 30 orang luka, 22 orang luka ringan dan 2 orang luka berat.
8 korban meninggal yang sudah berhasil diidentifikasi yakni:
- I Wayan Sutamat (49) asal Jungut Batu;
- Putu Ardiana (45) asal Lembongan;
- Ni Wayan Merni (55) asal Jungut Batu;
- I Putu Surya (3) asal Jungut Batu,
- I Gede Sena (40) asal Kutampi Np;
- Ni Wayan Sumarti (56) asal Dusun Klatak;
- Ni Putu Krisna Dewi (9); dan
- Ni Kadek Mustina (6).
(Dom)