KedaiPena.Com- Bupati Lebak Iti Jayabaya menegaskan bahwa imbauan bagi umat Kristen beribadah Natal di gereja yang berada di kawasan Rangkasbitung bukan untuk melarang mereka ibadah Natal di Lebak.
Ia menyayangkan muncul anggapan dirinya telah melarang peribadatan Natal.
Menurutnya, sampai saat ini belum ada gereja di daerah Maja. Oleh sebab itu, warga yang beragama Kristen selama ini banyak yang beribadah di rumah-rumah maupun ruko.
“Sebetulnya dari pengembang sendiri juga keberatan itu digunakan, karena ruko-ruko dan rumah itu sudah jadi milik pribadi. Nah, menanggapi hal itu, kami harus lakukan kewaspadaan dini, jadi difasilitasi oleh Kemenag dengan FKUB dan BKSAG Kabupaten Lebak,” katanya.
“Jadi ini kan harus ada izin lingkungan, di situ peruntukannya adalah ruko dan permukiman yang tidak boleh secara undang-undang itu izinnya harus sesuai,” ujar Iti dalam rekaman suara yang diterima oleh Kedai Pena, Sabtu,(17/12/2022).
Iti pun lantas meminta umat Kristen di Maja untuk segera mengurus perizinan pendirian gereja di kawasan itu. Menurutnya, sampai saat ini belum ada yang pihak yang mengajukan izin pembangunan gereja.
“Makanya saya tantangin untuk segera urus izin untuk rumah peribadatan, termasuk saya bilang Maja ini akan besar penduduknya, ada 10 ribu unit rumah di situ, tolong fasilitasi semua agama di situ rumah peribadatannya, saya malah sarankan gitu,” beber Iti.
Iti pun menyarankan agar umat Kristen di Maja untuk beribadah Natal di Rangkasbitung semata-mata demi alasan keamanan. Iti khawatir aparat kepolisian tak mampu menjaga keamanan masyarakat yang beribadah Natal di rumah atau ruko.
“Makanya di Maja itu kita tak bisa awasi. Tim pengamanan tak bisa awasi karena itu bukan rumah ibadah. Makanya saya sarankan ibadahnya di Rangkas saja. Supaya tadi itu untuk kondusifitas dan keamanan,” papar dia.
Iti menegaskan bahwa Lebak adalah kawasan yang ramah bagi semua golongan agama. Ia juga menegaskan Pemda Lebak terus berupaya menjaga toleransi kehidupan beragama di masyarakat.
“Saya juga akan hadir Natal bersama 27 Desember nanti. Saya diundang di wihara, saya datang. Jadi jangan persoalan ini hanya untuk menguntungkan sendiri yang memecah belah bangsa,” beber dia.
Dengan demikian, Iti pun menegaskan, tidak melarang umat Kristen di Kecamatan Maja, Lebak, Banten untuk menggelar ibadah Natal.
“Saya sudah jelaskan berkali-kali, saya tidak pernah melarang orang beribadah,” pungkas Iti.
Laporan: Tim Kedai Pena