KedaiPena.Com – Kementerian BUMN membantah adanya konflik kepentingan dalam pengangkatan Ahmad Perwira Mulia Tarigan sebagai Komisaris Pelindo 1 dan Nanang Untung sebagai Komisaris Pertamina Hulu Energi (PHE).
Hal tersebut disampaikan oleh Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga saat merespon dugaan konflik kepentingan dalam pengangkatan adik ipar dan kakak kandung dari Menteri Keuangan Sri Mulyani di perusahaan plat merah ini.
“Pelindo 1 itu kantor pusat di Medan.
Ahmad Perwira itu Dosen di Universitas Sumatera Utara (USU), Ketua Alumni IA ITB di Sumatera Utara. Putra daerah yang ditempatkan sebagai komisaris di Pelindo 1,” ungkap Arya, sapaannya, saat dikonfirmasi oleh KedaiPena.Com, Kamis, (9/7/2020).
“Kita mau orang daerah juga ikut memberi pengawasan di BUMN,” sambung Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.
Sedangkan untuk penempatan Nanang Untung, lanjut Arya, dipilih lantaran memang memiliki kompetensi sebagai Komisaris di anak perusahaan Pertamina.
Nanang Untung sudah berkarier di dunia perminyakan sjak tahun 1982 dan terakhir menjabat sebagai presiden direktur & CEO PT Badak NGL yang berakhir pada bulan April tahun 2014.
“Kompetensinya oke untuk jadi komisaris di anak perusahaan pertamina,” tegas Arya.
Arya pun membantah, kabar bahwa dalam proses pengangkatan Komisaris BUMN sarat konflik kepentingan. Arya meminta ditunjukkan data memang jika kabar tersebut benar adanya.
“Komisaris kan di BUMN itu ribuan. Datanya mana,” pungkas Arya.
Sebelumnya, saat dikonfirmasi, Staf Khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani, Yustinus Prastowo enggan berbicara terkait dipilihnya adik ipar dan kakak kandung Sri Mulyani sebagai Komisaris di perusahaan plat merah.
Nama Ahmad Perwira Mulia Tarigan yang kini menjabat sebagai Komisaris Independen Pelindo 1 pada 21 April 2020 mendapatkan sorotan. Pasalnya, Ahmad Perwira Mulia Tarigan adalah suami dari adik kandung Sri Mulyani yang bernama Sri Wahyuni.
Selain Ahmad Perwira ada pula kakak kandung Sri Mulyani yakni Nanang Untung yang diangkat sebagai komisaris Pertamina Sub Holding Hulu Energi (PHE).
Lalu juga ada Sri Harsi Teteki adik kandung yang menjabat sebagai Direktur Pemasaran, Penelitian dan Pengembangan I Biofarma (sebelumnya ditulis Indofarma).
Tentunya hal ini menjadi paradoks lantaran selama ini Menteri Keuangan Sri Mulyani kerap mengingatkan soal pentingnya menghindari konflik kepentingan.
Laporan: Muhammad Hafidh