KedaiPena.com – Bupati Tapanuli Tengah Sukran Jamilan Tanjung mengatakan, bahwa kesadaran masyarakat terhadap sampah masih dinilai kurang. Rendahnya kesadaran itu, menurut Sukran menjadi salah satu pemicu banjir.
“Saya temukan langsung lho, tempat tidur dibuang, bangkai dibuang, ke aliran sungai itu. Kesadaran masyarakat (soal sampah) agak rendah,” kata Bupati menjawab wartawan di rumah dinas Bupati, Selasa (22/3).
Menurut Sukran, soal kesadaran akan sampah, masyarakat diharapkan dapat mengambil inisiatif untuk menjaga kebersihan dengan tak membuangnya di sungai.
“Kalaupun pemerintah belum kesana, kan bisa inisiatif, gotong royong kumpulkan dimana, nanti laporkan ke pemerintah kelurahan, kecamatan, ini gak, ini (pemerintah) harus mencari tahu, mengalokasikan, menyiapkan segala sesuatunya, dana pemerintah juga kan sangat terbatas,” kata Sukran.
Dikatakan Sukran, selain faktor sampah di sungai-sungai, banjir yang menggenang sejumlah kecamatan di daerah itu dipicu pasang air laut, yang menyebabkan aliran air dari perbukitan tertahan di pemukiman-pemukiman warga di sepanjang pesisir pantai.
“Ada pasang laut, saya lihat ini fenomena mau kemarau, inilah puncaknya,” imbuhnya.
Disinggung apakah penggundulan hutan juga menjadi salah satu pemicu banjir, Sukran membantahnya. “Belum ada kesana (penggundulan-red),” ucapnya.
Sebelumnya, Sukran menuturkan, akibat banjir itu, ratusan KK dan ribuan warga menjadi korban. Tak sedikit diantaranya terpaksa mengungsi.
“Saya kira udah ribuan itu disana, yang mengungsi masih ke asrama Kodim, ke rumah sakitnya dan ke rumah-rumah saudara,” katanya.
Terkait penanganan, Sukran mengaku, pihaknya melalui BPBD bersama Basarnas telah terjun langsung untuk melakukan tindakan cepat, baik evakuasi dan pemberian bantuan.
“BPBD langsung turun, fasilitas semua disiapkan, petugas dan perahu karet. Dan jumlahnya sedikit, dan itu yang dibawa kemana-mana dan juga berkordinasi dengan SAR,” kata Sukran.
(Dom/Prw)