KedaiPena.Com-Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina meminta pemerintah pusat terus memberikan perhatian kepada masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) pasca banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi.
Nevi mengingatkan, pesan BMKG yang memperingatkan bahaya banjir lahar susulan di Sumatera Barat. BMKG menyebut masih terdapat 1 juta meter kubik material vulkanik yang berada di Gunung Marapi.
“Perlu perhatian pemerintah pusat karena banjir lahar dingin masih mengancam penduduk,” kata Nevi saat dihubungi dari Jakarta, Senin,(20/5/2024).
Selain itu, Nevi berharap, pemerintah pusat dapat menggelontorkan dana untuk melakukan rehabilitasi wilayah yang terdampak banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi.
“Butuh anggaran pusar ratusan miliar ya untuk rehab wilayah pasca banjir bandang,” tegas Nevi.
Nevi juga mengatakan, perlunya relokasi rumah-rumah warga dari Daerah Aliran Sungai (DAS). Nevi menegaskan, bahwa banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi melewati DAS.
“Dan relokasi rumah rumah warga dari DAS ya. Karena banjir lahar dingin lewat DAS ya,” tutur Politikus PKS ini.
Tak hanya itu, kata Nevi, saat ini diperlukan biaya super cepat untuk membangun cek dam dan sabo dam di sekitar wilayah Gunung Marapi Sumbar. Menurut Nevi, Cek Dam dan Sabo Dam yang dibangun akan seperti di wilayah Gunung Merapi Yogyakarta.
“Perlu biaya super cepat untuk membangun Cek Dam dan Sabo Dam di wilayah Gunung Marapi persis seperti wilayah Gunung Merapi Yogyakarta,” papar dia.
Nevi Zuairina telah melakukan serangkaian pertemuan dan lobi dengan pemerintah pusat untuk membahas dan mempercepat upaya pemulihan di Lembah Anai serta wilayah-wilayah terdampak lainnya. Ia menekankan pentingnya respons cepat dari pemerintah pusat untuk membantu warga Sumbar pulih dari bencana.
Upaya-upaya pemulihan yang dilakukan PKS di bawah kepemimpinan Buya Mahyeldi, Ketua Umum DPW PKS Sumatera Barat dan Gubernur Sumatera Barat, telah mencakup pendirian posko PKS Peduli Bencana. Posko ini menjadi pusat distribusi bantuan sembako, pembersihan fasilitas umum, dan penyediaan nasi bungkus bagi korban bencana.
“Bahkan saat terjebak longsor Sitinjau Lauik Buya Mahyeldi turun ke jurang, ikut evakuasi warga yang terseret material longsor ke jurang,” ujar Hj. Nevi. Tindakan ini menunjukkan dedikasi dan kepemimpinan yang kuat dalam menghadapi bencana.
Nevi Zuairina juga menyampaikan bahwa para kader PKS telah berada di garis depan sejak beberapa jam setelah bencana terjadi. Mereka bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk membantu korban dengan berbagai kebutuhan mendesak.
“Kami pun sebagai Anggota DPR RI PKS spontan juga ikut membantu dan peduli atas musibah bencana tersebut. Kami gotong royong menyalurkan bantuan sembako, mobilitas ambulance, dan bantuan lain yang dibutuhkan korban bencana di Sumbar,” tambah Nevi Zuairina.
Nevi menegaskan bahwa kegiatan bantuan dan pemulihan ini adalah bagian dari komitmen PKS untuk tidak meninggalkan warga yang terdampak bencana untuk pulih sendirian.
Melalui kegiatan-kegiatan konkret ini, PKS berharap dapat membantu meringankan beban yang dihadapi oleh masyarakat dan mempercepat pemulihan kondisi setelah bencana.
Laporan: Muhammad Lutfi