KedaiPena.Com- Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan keprihatinan dan duka yang mendalam atas bencana alam berupa banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai dampak cuaca ekstrem yang ditandai munculnya Siklon Tropis Seroja yang terjadi pada, Minggu (4/4/2021).
“Majelis Ulama Indonesia menyampaikan duka yang mendalam atas banyaknya korban jiwa dalam bencana alam di NTT. Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun, sesungguhnya kita semua milik Allah swt dan kepada-Nya kita akan kembali. Bencana ini semua merupakan musibah, ujian (bala’) atau cobaan (fitnah),” kata Sekjen MUI Amirsyah Tambunan, Rabu, (7/4/2021).
Ia menjelaskan, berharap bagi masyarakat NTT yang terkena bencana, diharapkan untuk bersabar, ridha dan berserah diri kepada Allah semata seraya berdoa memohon kekuatan dalam menghadapinya.
“Bencana ini merupakan peringatan untuk kita semua agar senantiasa mawas diri, berserah diri dan memperbaiki diri. Bisa jadi, bencana alam muncul karena ada faktor perilaku manusia,” tegas dia.
Ia melanjutkan, bencana bisa terjadi lantaran pudar dan menurunnya etika dalam memperlakukan alam seperti penebangan hutan secara liar dan semana-mena.
“Hutan menjadi gundul dan tanaman berkurang secara signifikan. Akibatnya, suhu, iklim dan kecepatan angin menjadi ekstrim yang disebabkan karena rusaknya ekosistem dalam skala kecil maupun skala yang luas,” papar dia.
Dengan kondisi demikian, kata dia, Majelis Ulama Indonesia juga mengajak masyarakat maupun korban bencana NTT agar tetap mematuhi protokol kesehatan.
Caranya, yaitu dengan tetap menjaga jarak, menghindari kerumunan, sering mencuci tangan dan tetap menggunakan masker.
“Kepatuhan menerapkan protokol kesehatan dimulai dari aparatur dan tokoh masyarakat, petugas medis dan para relawan serta masyarakat di daerah bencana. Dengan demikian, maka akan terhindar dari efek kerugian yang lebih besar,” papar dia.
Ia memastikan, Majelis Ulama Indonesia melalui Lembaga Penanggulangan Bencana Majelis Ulama Indonesia akan turut serta dalam menangani penanggulangan bencana di NTT.
“Pertama, yaitu melakukan koordinasi dan berkolaborasi dengan berbagai lembaga dan badan yang menangani penanggulangan bencana, khususnya yang berbasis pada Ormas Islam maupun berbasis pada masyarakat. Kedua, akan berkoordinasi dengan MUI Provinsi dan MUI Kabupaten dan Kota yang berada di daerah bencana,” tegas dia.
Ketiga, lanjut dia, MUI juga akan menyalurkan bantuan berupa sejumlah uang dari donasi masyarakat, kurma dan obat-obatan.
Keempat, MUI juga membuka rekening donasi bagi masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan melalui MUI.
“Semoga Allah swt memberikan kesabaran dan ketabahan bagi korban bencana alam di NTT,” tandas dia.