KedaiPena.com – Selama bulan Ramadhan ini, Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) menggelar banyak agenda yang bersentuhan langsung dengan ummat seperti berbagai takjil dan sahur on the road. Satu di antara kegiatan lainnya adalah bersilaturrahmi kepada pondok-pondok pesantren yang ada di wilayah Jabodetabek.
Selasa sore (22/6), mengawali silaturrahmi kegiatan ke pesantren, Bamusi mengunjungi Pondok Pesantren Al-Amanah Al-Gontory di Pondok Aren, Tangerang Selatan. Kunjungan langsung dipimpin Sekretaris Bamusi Falah Amru serta didampingi belasan Ketua PP Bamusi.
Kedatangan PP Bamusi ini disambut hangat oleh Pimpinan Pondok, KH Sundusi Ma’mun beserta para kyai dan asatidz yang lain. Mengawali kegiatan di Pondok, PP Bamusi berdialog dengan KH Sundusi Ma’mun.
Menurut Penanggung Jawab Kegiatan, Nova Andika, PP Bamusi, yang merupakan organisasi sayap PDI Perjuangan, dipenuhi oleh alumni pondok pesantren. Bahkan, hampir seluruh pengurus pusat Bamusi adalah para santri.
“Kita ingin kembali ke pesantren. Kita ingin mendekatkan dan bersilaturrahmi dengan pesantren,” ungkap Nova.
Sekum PP Bamusi, Falah Amru, mengatakan bahwa Bamusi akan melakukan silaturrahmi intensif dengan pesantren-pesantren di Indonesia. Selain untuk bersilaturrahmi, juga untuk menyampaikan kepada publik bahwa di tubuh PDI Perjuangan juga ada kelompok muslim progresif, yang berlatarbelakang pendidikan pesantren, serta memiliki komitmen yang tinggi pada keislaman dan keindonesiaan sekaligus.
“Jadi PDI Perjuangan ini ibarat taman sari. Dan di PDI Perjuangan ini ada kami, kelompok santri, kelompok muslim, yang siap menjalin kerjasama dengan pesantren-pesantren di Indonesia. Bagi kami, pesantren merupakan salah satu pilar penting dalam membangun keindonesiaan,” ungkap Falah, yang juga anggota DPR Komisi VII.
KH Sundusi Ma’mun menyambut gembira kunjungan ini. Lebih-lebih ternyata Bamusi merupakan sayap muslim di tubuh PDI Perjuangan. Ia yakin, perjuangan kelompok muslim di PDI Perjuangan akan mendapatkan tempat di hati ummat.
“Saya mendukung Bamusi melakukan kunjungan ke pesantren-pesantren. Pesantren ini merupakan organ penting di Indonesia, namun kadang banyak diabaikan. Banyak yang datang ketika butuh saja. Makanya kedatangan Bamusi ini kita sambut dengan baik, dan kita dukung bila ada rencana mau mengunjungi pesantren jejaring Al-Gontory yang ada di Banten,” ungkapnya.
KH. Abdul Syakur mengatakan bahwa pesantren ini didirikan pada tahun 1992, dengan jumlah murid lima orang, dan jumlah guru sembilan orang. Artinya jumlah guru lebih banyak dari jumlah santri. Namun kini, pesantren sudah berkembang. Berdiri di atas 7 hektar, kini sudah ada 5.000 santri yang menimba ilmu di pondok ini.
Kunjungan ke pesantren ini disertai dengan dialog antara santri dengan pengurus PP Bamusi. Dalam dialog, Ketua PP Bamusi Zuhairi Misrawi mengatakan bahwa negara Indonesia ini dibangun dan dibesarkan oleh para santri. Karena itu sudah sangat tepat bila Bamusi melakukan gerakan kembali ke Pesantren.
Faozan Amar, Ketua Bamusi yang lain, memberi motivasi kepada santri untuk meluaskan jaringan. Ke depan, para santri dituntut untuk berdiaspora ke segala lini, termasuk ke dunia politik. Dengan politik, maka kemaslahatan ummat bisa diwujudkan.
Acara disertai dengan penyerahan cinderamata berupa al-Quran yang diserahkan langsung Falah Amru kepada KH Abdul Syukur. Selain buka shaum bersama, pengurus PP Bamusi pun melaksanakan shalat maghrib berjamaah dengan para santri.
(veb)‎