KedaiPena.Com- Wakil Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Irwan Fecho menilai kembali munculnya isu penambahan masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan penundaan Pemilu 2024 sebagai bentuk mencederai reformasi.
Hal itu disampaikan Irwan Fecho merespons Ketua MPR Bambang Soesatyo yang menyarankan agar semua pihak memikirkan ulang penyelenggaraan Pemilu 2024 dengan melihat potensi ketidakpastian sosial.
“Ini jelas sekali sebagai upaya sistematis mengembalikan kekuasaan otoriter. Ini tentu terang-terangan mengkhianati konsensus reformasi,” kata Wakil Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR, Irwan Fecho kepada wartawan, Jakarta, Sabtu (10/12/2022).
Ia pun meminta sejumlah pihak yang mendengungkan isu tersebut dapat mengakhirinya niatan mereka. Mengingat melukai hati masyarakat.
“Sebaiknya para penghamba kekuasaan menghentikan rencana jahat, menggerogoti demokrasi Indonesia tercinta ini,” ujar Irwan.
Maka itu, ia mengajak semua elemen bangsa mengawal pemerintahan Presiden Joko Widodo sampai berakhir. Sehingga dapat menjadi contoh baik bagi pemimpin masa mendatang.
“Mari kita semua kawal Presiden Jokowi mengakhiri kekuasaan dengan soft landing dan meninggalkan legacy demokrasi yang baik dan diteladani pemimpin berikutnya,” imbuh Irwan.
Ketua MPR Bambang Soesatyo menyarankan, semua pihak bisa memikirkan ulang penyelenggaraan Pemilu 2024 dengan melihat potensi ketidakpastian sosial.
Menurutnya, melihat hasil survei tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin mengalami peningkatan seperti terekam dalam temuan Poltracking Indonesia November 2022.
Sebanyak 73,2 persen responden survei Poltracking merasa puas terhadap kinerja pemerintah era Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Apakah ini berkorelasi dengan keinginan publik untuk terus Presiden Jokowi ini memimpin semua?” ucap Bamsoet baru-baru ini.
Laporan: Tim Kedai Pena