KedaiPena.Com – Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI Perjuangan (PDIP) menyatakan jika partainya terbuka untuk melakukan kerja sama politik dengan partai politik atau parpol lain dalam menyongsong Pemilu 2024.
“Right, soal kerja sama politik. PDIP anggaplah posisi suaranya 20 persen, untuk menang kira-kira suaranya di atas 50 persen, tentu logika elementer itu menyatakan kemungkinan akan terjadi kerja sama, yes,” kata Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, Kamis,(23/6/2022).
Meski demikian, Ketua Komisi III DPR RI ini enggan berspekulasi dengan partai mana PDIP akan bekerja sama. Menurutnya, keputusan tersebut berada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Kalau soal mendekati partai kan, di sini kan partai pasti bicaranya pada level elite langit kan gitu. Bambang Pacul pasti enggaklah, Bambang Pacul kan pembantu. Tetapi Ibu ketum berdialog dengan para pimpinan partai itu hampir pasti banyak,” ujarnya.
“Dan antar pimpinan partai kira-kira ada komunikasi? One hundred persen pasti ada,” sambung Bambang Pacul.
Ketua DPD PDIP Jawa Tengah ini menegaskan, tak mau memprediksi siapa yang akan diajak bekerja sama dengan PDIP. Menurutnya semua kader memyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut kepada Megawati.
“Bambang Pacul tidak berani menjawab untuk spekulasi, prediksi, spekulasi tentu tidak pada level saya. Level Bambang Pacul membantu,” papar Pacul.
Sebelumnya peluang kerja sama antara PDIP dengan partai lain disampaikan oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Ia mengatakan, PDIP tidak menutup kemungkinan untuk bekerja sama dengan Partai Gerindra dan PKB dalam Pemilu 2024.
Hal tersebut disamlaikan Puan di sela-sela acara Rakernas II PDIP, di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (21/6/2022) malam. Ketua DPR RI ini pun mengaitkan soal pesan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, bahwa partai berlambang banteng moncong putih itu tidak bisa sendirian dalam membangun Indonesia.
Menurut Megawati, kata Puan, dibutuhkan kerja sama antar partai politik untuk pembangunan Indonesia ke depan.
Laporan: Hera Irawan