KedaiPena.Com – Anggota Komisi X DPR Ledia Hanifa Amaliah menilai pemberitaan media pariwisata Amerika Serikat, Fodor’s Travel yang menyebut Bali tidak layak dikunjungi wisatawan pada 2020 memiliki banyak sisi positif.
“Sisi positifnya ada banyak hal yang harus jadi catatan untuk perbaikan, seperti mengurangi sampah dan mengingatkan turis yang masuk ke tempat ibadah agar berpakaian sopan,” ujar Ledia kepada wartawan, Jumat, (22/11/2019).
Ledia juga menilai pemberitaan ini juga memontum untuk memprioritaskan wisatawan nusantara serta memperhatikan regulasi tentang biaya penerbangan yang terjangkau.
“Kita juga bisa tetap memasarkan Bali pada segmen-segmen wisman yang lain,” papar Ledia.
Tidak hanya itu, Ledia juga menegaskan, pemberitaan ini juga bisa memperbaiki kunjungan di destinasi wisata yang sangat berkaitan erat dengan perilaku masyarakat sekitarnya.
“Mereka perlu didampingi dan dibina serta diberdayakan agar menjadi saru kesatuan pengembangan destinasi wisatawan,” ungkap Ledia.
Ledia juga berharap agar ke depannya kementerian terkait saling bersinergi. Semisal fokus kehutanan dan lingkungan hidup soal pengolahan sampah plastik di destinasi wisata dengan Kemenpar.
“Kerjasama dengan pemerintah untuk pemberdayaan masyarakat sekitar destinasi dan memperbanyak petunjuk perilaku di tempat ibadah dan ada pengawasnya,” tandas Ledia.
Sebelumnya dari daftar destinasi yang lebih baik dipertimbangkan untuk tidak dikunjungi pada 2020 atau No List, Fodor’s mencantumkan Bali sebagai salah satu destinasi dalam daftar tersebut.
“Bali, pulau yang paling banyak dikunjungi di Indonesia, telah menderita efek pariwisata massal dalam beberapa tahun terakhir, sampai pemerintah menarik pajak turis untuk membantu memerangi efek (pariwisata massal) terhadap lingkungan,” dikutip dari situs Fodors.com.
Fodor’s Travel menyebutkan, Bali pada 2017 dideklarasikan sebagai kawasan darurat sampah lantaran terlalu banyak sampah plastik di pantai dan perairan.
“Badan Lingkungan Hidup Bali mencatat bahwa pulau itu menghasilkan 3.800 ton sampah setiap hari, dengan hanya 60 persen berakhir di tempat pembuangan sampah. Sebuah pengamatan yang jelas bagi siapa pun yang mengunjungi pulau itu,” tulis Fodor’s Travel.
Laporan: Muhammad Hafidh