KedaiPena.Com- Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menepis anggapan dari PDIP yang menyebut jika pihaknya bermuka dua lantaran masuk di dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) namun tetap bertahan di pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)- Ma’ruf Amin.
“Apa yang bermuka dua? PDIP kacang lupa pada kulitnya,” tegas Willy begitu ia disapa di Tower NasDem, Jakarta Pusat, Jumat,(2/6/2023).
Willy lantas mengingatkan, bahwa modalitas pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019 ialah PDIP dan NasDem. Ia mengatakan, bahwa Jokowi sendiri lahir dan berasal di NasDem tower.
“Yang menjadi modalitas Jokowi periode kedua Jokowi-Ma’ruf Amin itu PDIP dan NasDem, NasDem dan PDIP, Jokowi lahir dari gedung ini. Jokowi adalah anaknya NasDem, ibaratnya ibunya PDIP, bapaknya NasDem,” papar Willy.
Dengan demikian, Willy meminta, agar situasi ini tidak dijadikan ajang saling adu domba antara PDIP dengan NasDem. Willy meminta, semua pihak tidak amenesia dan melupakan jasa NasDem dalam kemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Kalau PDIP begitu statementnya, kacang lupa pada kulitnya, modalitas Jokowi itu disini. Masa kawan-kawan amnesia, siapa modalitas Jokowi paling utama? Ya NasDem,” pungkas Willy.
Sebelumnya, Kepala Badiklatda PDI-Perjuangan DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mengritik Partai NasDem bermuka dua karena masih berada dalam koalisi pemerintahan Jokowi.
Gilbert menilai NasDem lebih baik keluar dari kabinet karena mendukung bakal capres Anies Baswedan yang beberapa kali mengkritisi kebijakan pemerintah.
Hal ini diungkap gilbert menyusul pemecatan Zulfan Lindan dari Nasdem usai Zulfan mengatakan Anies sebagai antitesis Jokowi.
Gilbert mengritik Partai NasDem bermuka dua karena masih berada dalam koalisi pemerintahan Jokowi.
Laporan: Tim Kedai Pena