KedaiPena.Com – Wabah Corona atau Covid-19 yang melanda dunia sangat berimbas kepada sektor ekonomi dunia.
Salah satu yang cukup parah terdampak ialah harga minyak dunia yang anjlok lantaran turunnya permintaan.
Tidak hanya minyak dunia, Corona juga telah membuat lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar saat ini.
Hal ini berimbas kepada membengkaknya utang valuasi sejumlah BUMN salah satunya Pertamina Persero.
Pengamat Energi Salamuddin Daeng mengakui bahwa Pertamina merupakan
salah satu perusahaan plat merah yang kini menimbun dan mempunyai utang cukup besar.
Sepanjang 2019-2020, Pertamina menambah global bond sebesar 3 miliar dolar, atau Rp46 triliun belum termasuk utang bentuk lainnya.
“Total utang dalam global bond sampai awal tahun 2020 mencapai USD 12,5 miliar atau sekitar Rp193 triliun pada tingkat kurs saat ini,” kata Daeng kepada wartawan, Sabtu, (25/4/2020).
Cobaan lain yang dihadapi Pertamina, lanjut Daeng, harus berhadapan dengan harga minyak mentah paling buruk sepanjang sejarah migas.
Pertamina pun mengakusisi perusahaan asing yang habis masa kontrak dengan biaya mahal.
“Pertamina baru saja membeli TPPI sebuah kilang migas yang telah bangkrut akibat korupsi miliaran dolar, tampaknya akan mangkrak,” beber Daeng.
Meski demikian, tetap mengimpor BBM karena lebih menguntungkan ketimbang mengolah minyak di kilang.
Laporan: Sulistyawan