KedaiPena.Com- Badan Akuntabilitas Keuangan Negara atau BAKN DPR RI dijadwalkan akan memanggil jajaran direksi BUMN ID FOOD buntut laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menemukan 147 aset senilai Rp 3,32 triliun milik perusahaan pelat merah tersebut dicaplok atau dikuasai pihak lain.
Kepastian itu disampaikan Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI Herman Khaeron menanggapi hilangnya aset milik perusahaan pelat merah tersebut. Sebelum BAKN, Komisi VI DPR RI berencana untuk memanggil ID FOOD terkait masalah tersebut.
“Saya sebagai Pimpinan BAKN (Badan Akuntabilitas Keuangan Negara) akan memanggil juga direksi ID FOOD untuk memberikan penjelasan,” kata Herman kepada awak media di Jakarta, Kamis,(16/1/2025).
Anggota Komisi VI DPR RI ini mendorong, agar Badan Pemeriksaan Keuangan atau BPK juga dapat kembali melakukan pemeriksaan terkait raibnya 147 aset senilai Rp 3,32 triliun milik ID FOOD.
Menurut Herman, hal ini diperlukan agar persoalan terkait hilangnya 147 aset senilai Rp 3,32 triliun milik ID FOOD menjadi lebih rinci dan jelas.
“Jika diperlukan akan meminta kepada BPK untuk dilakukanya pemeriksaan dengan tujuan tertentu agar lebih rinci dan jelas,” ungkap dia.
Politikus Partai Demokrat ini mengungkapkan jika masalah hilangnya
147 aset senilai Rp 3,32 triliun milik perusahaan pelat merah tersebut dicaplok atau dikuasai pihak lain menjadi perhatian serius dari DPR RI.
Herman menegaskan, pemanggilan Direksi ID FOOD baik oleh Komisi VI DPR dan BAKN menjadi skala prioritas. Diusahakan, pemanggilan Direksi ID FOOD dilakukan saat masa sidang yang akan berlangsung pada tanggal 20 Januari 2025.
“Kami tentu akan memberi perhatian khusus pada masalah ini, dan dijadwalkan RDP di komisi VI. harus ditetapkan jadwal dulu, dan disinkronkan dengan mitra kerja yang lainya, namun kita masukan sekala prioritas,” tandasnya.
Sebelumnya, ID FOOD angkat bicara soal laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menemukan sekitar 147 aset senilai Rp 3,32 triliun milik perusahaan pelat merah dikuasai oleh pihak lain.
VP Sekretaris Perusahaan ID FOOD Yosdian Adi Pramono memastikan pihaknya
telah menyiapkan dan melakukan sejumlah langkah untuk menarik kembali aset-aset tersebut.
“Berdasarkan laporan yang dirilis Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), disebutkan terdapat 147 titik aset yang saat ini masih belum dikelola secara penuh oleh perusahaan. Terkait hal tersebut kami sudah menyiapkan dan melakukan langkah-langkah pengamanan,” jelasnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis,(9/1/2025).
Ia menambahkan, langkah pengamanan meliputi tracking dokumen kepemilikan terkait tanah dan bangunan milik perusahaan. Untuk aset yang masih dalam status penggunaan atau okupasi pihak ketiga, ia menuturkan, perusahaan secara bertahap melakukan mediasi untuk mengklarifikasi atas kepemilikan aset, tentunya setelah melakukan koordinasi dengan BPN setempat.
Laporan: Muhammad Rafik