KedaiPena.Com – Kepentingan pemuda di kota dan desa harus diselaraskan. Pasalnya, baik pemuda kota dan desa memiliki keterkaitan dan interaksi baik dari segi ekonomi maupun mobilitas yang mempengaruhi.
“Pemuda yang tinggal di perkotaan dan pedesaan memang memiliki kebutuhan yang berbeda tetapi bukan berarti penanganannya harus dilakukan terpisah. Keduanya memiliki keterkaitan dan interaksi, baik dari segi ekonomi maupun mobilitas yang saling mempengaruhi. Justru, kita perlu mengutamakan integrasi dan meningkatkan interaksi antara kedua sisi ini,” ungkap Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Puteri Komarudin dalam keterangan persnya, Selasa (1/3/2022).
Puteri sapaanya sendiri menyampaikan hal itu dalam acara Urban 20 Talks dengan tajuk “Kota, Desa dan Pemuda di Era Digital”, pada Kamis (24/2/2022) lalu. Provinsi Jawa Barat selaku Co-Chair Urban 20 (U20) dan dalam rangka mendukung Presidensi G20 Indonesia 2022.
U20 merupakan bagian dari engagement groups KTT G20 bagi para pemimpin daerah di kota-kota negara G20. Puteri juga mengimbau, agar pemerintah negara G20 untuk terus mengurangi kesenjangan digital bagi pemuda sehingga bisa menangkap potensi ekonomi digital secara maksimal. Menurutnya pemuda rentan terdampak pandemi Covid-19 secara disproporsional.
“Dari segi pendidikan, 65 persen pemuda kehilangan pembelajaran (learning loss). Antar negara G20 juga masih terjadi kesenjangan digital. Belum lagi, pelemahan ekonomi juga menyulitkan pemuda untuk mendapatkan penghasilan. Karenanya, pemerintah G20 perlu atasi kesenjangan ini dan pastikan pemuda memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi bagi pembangunan,” tutur Anggota Komisi XI DPR RI itu.
Legislator Partai Golkar mendorong agar delegasi Indonesia pada forum kepemudaan Y20 2022 terus memperjuangkan kepentingan pemuda dalam empat agenda prioritas yaitu Ketenagakerjaan Pemuda, Transformasi Digital, Planet yang Berkelanjutan dan Layak Huni, serta Keberagaman dan Inklusi.
Laporan: Muhammad Lutfi