KedaiPena.Com – Negara harus menguasai sepenuhnya infrastruktur vital seperti bandara dan pelabuhan, karena keduanya merupakan pintu gerbang penting yang menjadi salah satu perbatasan kita dengan dunia luar.
Demikian dikatakan oleh Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon saat menangggapi maraknya peredaran narkoba melalui jalur vital negara tersebut serta rencana swastanisasi pelabuhan dan bandara oleh pemerintah.
“Selain kita harus bisa menjaga dengan ketat wilayah perbatasan, baik darat maupun perairan, kita juga tidak boleh lalai dalam menjaga bandara dan pelabuhan,” ujar Fadli kepada wartawan, Minggu (25/2/2018).
Oleh sebab itu, Fadli mengkritik keras, pemerintah terkait upaya privatisasi bandara dan pelabuhan. Menurutnya, 30 bandara dan 20 pelabuhan yang akan diswastanisasi merupakan keputusan ceroboh.
“Pengelolaan bandara dan pelabuhan tidak boleh semata-mata dilihat dari kacamata untung dan rugi, tapi harus dilihat dari kacamata yang lebih luas,” jelas Fadli.
Tidak hanya itu, lanjut Fadli, dan pelabuhan adalah bagian dari infrastruktur pertahanan dan keamanan negara. Keduanya adalah infrastruktur vital yang harus dijaga dan dikuasai oleh negara, tidak boleh hanya karena alasan ekonomi remeh-temeh pengelolaannya kemudian diserahkan kepada swasta.
DPR pun, tegas Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra ini, sesudah masa reses akan segera memanggil pemerintah untuk mempertanyakan upaya privatisasi bandara dan pelabuhan tadi.
“Terungkapnya upaya penyelundupan narkoba lebih dari lima ton di wilayah perbatasan ini menurut saya harus dijadikan catatan penting mengenai bagaimana kita harus menjaga wilayah perbatasan dan seluruh pintu gerbang negara ini. Omong kosong pemerintah menyatakan perang terhadap narkoba, jika upaya privatisasi bandara dan pelabuhan tetap jalan terus,” tandas Fadli.
Laporan: Muhammad Hafidh