KedaiPena.Com – Bakal calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Rahayu Saraswati Djojohadikusumo dinilai sebagai sosok yang idealis. Hal tersebut terlihat dari rekam jejaknya saat menduduki jabatan anggota DPR-RI di komisi VIII
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Gerakan Kristiani Indonesia Raya (Gekira) Banten Anton Jagoto saat bertemu dengan Saraswati begitu ia disapa di resto Remaja Kuring, Tangsel, Kamis, (27/8/2020).
“Karena saya sudah lama kenal, perjuangannya di DPR, kalau melihat peta politik di DPR itu kan bisa saja dia di komisi berapa, tapi di DPR itu dia yang meminta di Komisi VIII, artinya komisi VIII itukan kering, tidak ada duitnya, kalau dia mau di Komisi basah dia bisa,” kata Anton sapaanya.
“Tetapi kenapa dia pilih itu, ya itu idealis orang. Itu bukan persoalan uang, tapi idealis. kalau dia udah idealis dia akan jalankan sesuai dengan yang ada di jiwanya dan itu saya pikir layak untuk didukung,” sambung Anton.
Anton pun memandang sosok Saraswati sebagai orang yang tidak muluk-muluk ataupun memberikan janji yang tidak bisa ia tepati lantaran mempunyai nilai filosofis.
“Mungkin sebagaimana tadi didengar, bahwa taglinenya kan Tangsel untuk semua, jadi tadi apa yang dibicarakan tadi tidak janji muluk-muluk itu mempunyai nilai filosofis,” ujar Anton.
Anton mengatakan, penjelasan yang dijabarkan Saraswati secara filosofis itu sangat rasional.
Misalnya secara berkala Muhamad-Saraswati melaporkan kegiatan mereka saat menjadi Kepala Daerah Tangsel dengan konsep transparan.
“Saya pikir itu bukan hal yang tidak mungkin dilakukan, itu bisa dilakukan. Jadi menurut saya apa yang diutaran itu adalah masih relevan dan rasional,” lanjut Anton.
Anton menjelaskan, saat ini yang harus diprioritaskan adalah soal ketimpangan sosial, ia menyebut, masih terdapat beberapa pemukiman masyarakat yang tertinggal dari proses pembangunan Kota Tangsel.
“Kalau saya melihatnya begini, ada ketimpangan kita, tadi sudah dibicarakan bahwa sesungguhnya buktinya. Artinya apa, di Tangsel kan ada juga perkampungan-perkampungan yang harus juga jangan jomplang dengan yang 3 kecamatan, jadi menurut saya apa yang disampaikan tadi mungkin kesitu. Jadi paling tidak jangan jomplang, artinya masyarakat kecil levelnya bisa naik,” tandasnya.
Laporan: Sulistyawan