KedaiPena.Com – Dinas Sosial Tangerang Selatan (Tangsel) menghimbau agar warga yang tidak dapat Bantuan Sosial Tunai, segera lapor ke Kelurahan setempat.
“Kelurahan sudah kami buatkan admin namanya Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial (SIKS), dan dapat diakses 24 jam. Kelurahan sudah diberikan sistem untuk memasukan atau mengganti data, agar bantuan tersalurkan dengan benar, kepada warga yang memang betul betul membutuhkan,” ujar Kepala Dinsos) Kota Tangerang Selatan Tangsel Wahyunoto, Rabu, (27/5/2021).
“Dinsos sudah buatkan admin di kelurahan-kelurahan, bisa diakses 24 jam. Namanya Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial (SIKS),” tambah dia.
Ia melanjutkan, kelurahan juga bisa merubah data, mengusulkan data baru itu kita kasih akses 24 jam, supaya ngelink kecuali hari Sabtu dan Minggu.
Mereka, kata dia, juga bebas untuk melakukan input dan ngelink ke admin grup (Dinsos) supaya bisa mengetik itu data baru atau perubahan
“Jadi secara langsung valid, kalau nggak valid jangan diterusin,” papar dia.
Wahyunoto mengaku, pihaknya dituntut oleh Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia untuk memperbaharui data penerima, untuk diintegrasikan dengan bantuan-bantuan dari kementerian yang lain
Dari data terbaru, imbuh Wahyunoto, 97 ribu warga Tangsel, dipastikan menerima bantuan dari Pemerintah Pusat.
“Sekarang setiap bulan data diperbaharui. Untuk penerima di Bulan April ya 97.000. Dipadupadankan sistemnya Kementerian Sosial dengan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) dengan database dari Kementerian lain,” pungkasnya.
Begitu salah satu anggota keluarga menerima program bantuan dari sektor lain kata Wahyu, dipastikan tidak akan mendapatkan bantuan dari yang lainnya. Maksudnya supaya tidak tumpang tindih penerima bantuannya.
“Karena banyak sekali stimulus dari Pemerintah Pusat. Contohnya bantuan Kartu Pra Kerja, bagi karyawan dibawah gaji Rp 5 juta. Subsidi listrik, UMKM, Kuota Internet, Subsidi Listrik. Itu semuanya berbasis sistem, yang dipadupadankan di Kemenko PMK itu,” jelasnya.
“Makanya, banyak data penerima BST nggak mendapatkan lagi. Berkali-kali kita sosialisasikan termasuk ke Lurah, kalau salah satu anggota KK dalam kartu keluarga itu mendapatkan bantuan, maka gugur itu data bantuan yang lainnya,” tandasnya.
Laporan: Sulistyawan