KedaiPena.Com – Badak Jawa yang memiliki nama latin rhinoceros sondaicus merupakan salah satu satwa yang dilindungi dan mendapatkan perhatian dunia.
Status The International Union for Conservation of Nature (IUCN) Badak Jawa adalah critically endangered atau terancam punah.
Dilansir dari Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), nama ilmiah ‘rhinoceros sondaicus’ diambil dari bahasa Yunani, ‘rhino’ yang berarti hidung dan ‘ceros’ yang berarti cula. Adapun istilah ‘sondaicus’ berasal dari bahasa Sunda.
Pada masa lalu, badak ini tersebar luas di wilayah Asia Tenggara, mulai dari Jawa hingga Sumatera.
Akibat gangguan habitat, kini individu yang viabel hanya tersisa di Taman Nasional Ujung Kulon, Provinsi Banten.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon dinilai stabil.
Terdapat sejumlah fakta yang menyebabkan populasi Badak Jawa masih bertahan pada habitat aslinya.
Pertama, waktu perkembangbiakan yang lambat.
Jumlah Badak Jawa yang tersisa hingga saat ini diperkirakan sekitar 75 ekor berdasarkan hasil video trap.
Badak Jawa mempunyai tingkat reproduksi yang lambat. Badak betina hanya akan melahirkan satu dalam interval 4-5 tahun, setelah mengalami kehamilan selama 15-16 bulan.
Kedua, kulit Badak Jawa tampak keras karena tersusun dari sel-sel yang keras dan berguna sebagai perlindungan diri.
Badak Jawa hanya mempunyai satu cula yang mengandung keratin. Sejauh ini, cula Badak Jawa tidak berkhasiat karena zat pembentuknya mirip seperti kuku dan rambut.
Ketiga, sejatinya, Badak Jawa tidak mempunyai predator alami. Badak Jawa hidup secara soliter sehingga saat terjadi gangguan, naluri individu akan mengarahkannya untuk menyerang balik.
Keempat, Badak Jawa merupakan pemakan tumbuhan yang bergetah.
Badak Jawa memakan berbagai macam tumbuhan bergetah mulai dari tunas, ranting, dedaunan muda, hingga buah.
Perilaku inilah yang menggolongkan badak jawa sebagai satwa jenis browser. Setiap harinya, Badak Jawa membutuhkan 50 kg pakan hijauan.
Melalui program Rhino Protection Unit (RPU), Balai Taman Nasional terus mengamati suksesi habitat Badak Jawa.
Selain itu, terdapat pula program Rhino Monitoring Unit (RMU) dan program Rhino Health Unit (RHU) bagi studi perilaku dan populasi Badak Jawa.
“Ayo, kita dukung konservasi Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon karena Badak Jawa hanya kita yang punya,” demikian seruan TNUK.
Laporan: Rizal Jondi