KedaiPena.Com – Politikus PAN Ahmad Najib Qodratullah berharap agar pemerintah dapat menerapkan kebijakan yang inovatif guna mempertahankan kondisi Ekonomi RI yang babak belur karena wabah Corona atau Covid-19 ini.
Salah satu dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh wabah Corona atau Covid-19 ialah badai PHK yang mulai melanda dan terjadi sejumlah wilayah Indonesia kini.
“Saya mendorong terus kepada pemerintah untuk banyak melakukan kebijakan-kebijakan inovatif dalam rangka menimalisir dan menpertahankan kondisi ekonomi,” ungkap Anggota Komisi XI DPR RI ini kepada wartawan, Rabu, (8/4/2020).
Najib mendukung adanya kebijakan yang konkret untuk mengantisipasi PHK massal dan kebangkrutan massal terlebih lagi dikalangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
“Tapi hari ini ditengah ketidakpastian pasar apapun yang dilakukan selalu memiliki resiko,” tegas Najib.
Dukungan tersebut, lanjut Najib, termasuk untuk pemberian bantuan langsung tunai (BLT) kepada para karyawan yang terkena PHK karena virus Corona ini.
“Itu sangat membantu membantu dengan syarat tidak tumpang tindih dengan data BLT sebelumnya. Harus dipastikan benar-benar penyampaiannya,” tandas Najib.
Diketahui, di tiga provinsi besar Indonesia jumlah PHK massal terjadi.
Dari data terbaru Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta, di Jakarta sudah ada sebanyak 162.416 pekerja yang di-PHK sepanjang dihimpit pandemi ini.
Jumlah itu terbagi menjadi dua, di mana sebanyak 30.137 pekerja di-PHK, sedangkan 132.2799 pekerja sisanya dirumahkan tanpa upah.
Selain di Jakarta, Jawa Timur juga mencatat angka PHK yang cukup signifikan dan berdampak pada 18.009 tenaga kerja.
Dari 18.009 tenaga kerja di Jawa Timur, 1.923 orang terkena PHK dan 16.086 dirumahkan untuk sementara waktu oleh perusahaannya.
Sedangkan di Jawa Barat (Jabar) dari data terbaru yang diterima Gugus Tugas Covid-19 Jabar dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jabar, sekitar 1.400 perusahaan kini banyak meliburkan, merumahkan dan mem-PHK karyawannya.
Laporan: Muhammad Hafidh