AGUS Gumiwang Kartasasmita, dilantik menjadi Menteri Sosial Republik Indonesia oleh Presiden Jokowi, Jumat (25/8/2018).
Selamat dan sukses untuk sahabat saya ini. Tentu kiprahnya dalam menjalankan tugas akan terus didukung oleh penulis.
Ini merupakan babak kedua dari perjuangan The Three Musketeers Golkar. Bagi yang lupa dengan kisah ini, sebagai penyegaran kembali, penulis ingatkan tentang perjuangan 3 anak muda dari Golkar di tahun 2014.
Di mana ketiga anak muda itu adalah Agus Gumiwang Kartasasmita, Nusron Wahid dan Poempida Hidayatulloh. Mereka bertiga mendukung pasangan Jokowi-JK berbeda dengan keputusan DPP Partai Golkar yang mendukung pasangan Prabowo-Hatta. Yang berujung dipecatnya ketiganya.
Alhamdulillah ketiga anak muda mendapatkan berkah dengan kemenangan Jokowi-JK. Tidak hanya kemudian Partai Golkar yang ikut mendukung Pemerintah, namun kini ketiganya lengkap sudah mengantongi SK Presiden RI sebagai bagian dari Pemerintahan Jokowi-JK.
Pertama, Nusron Wahid dilantik oleh Presiden menjadi Kepala BNP2TKI. Kedua, Poempida Hidayatulloh dilantik juga oleh Presiden sebagai Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan setahun kemudian menyusul Nusron.
Dan terakhir, mendekati tahun terakhir Pemerintahan Jokowi, Agus Gumiwang Kartasasmita dilantik menjadi Menteri Sosial RI.
Hal ini tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh mereka bertiga. Karena pada saat itu yang diperjuangkan oleh ketiganya adalah keyakinan dalam memilih suatu opsi politik yang benar. Dan tentunya pilihan tersebut dapat dipertanggungjawabkan di dunia dan akhirat.
Babak kedua bagi “The Three Musketeers” ini berlanjut menuju Pemilu 2019. Ketiganya tetap konsisten mendukung Presiden Jokowi untuk terus melanjutkan pemerintahan di Periode kedua.
Ketiganya kini menduduki posisi yang berbeda-beda. Namun konsistensi dukungan tetap menyatukan ketiganya.
Dengan caranya masing-masing tentu ketiganya akan berupaya mempertahankan Presiden Jokowi Kepala Pemerintahan Republik Indonesia. Karena pada dasarnya gaya politik ketiganya masing-masing berbeda.
Penulis menilai bahwa di dalam berpolitik kita semua harus memberikan pembelajaran yang baik, terutama kepada para pemilih. Bahwa konsistensi dalam berpolitik harus senantiasa dipertahankan.
Basis nilai yang diperjuangkan haruslah tetap menjadi pengingat bahwa bukan imbalannya di kemudian hari yang akan didapat, tetapi adalah nilai kepemimpinan politik yang diharapkan.
Persepsi ketiganya mengenai Presiden Jokowi tidak pernah berubah dari dulu sampai sekarang, yaitu pemimpin yang baik, pemimpin yang mau bekerja untuk rakyatnya, pemimpin yang bersih.
Jokowi juga merupakan pemimpin yang progresif dan pro perubahan, pemimpin yang berasal dari rakyat biasa seperti kita
Kelima nilai itulah yang terus akan dipertahankan oleh “The Three Musketeers” yang termanifestasi dalam sosok seorang Jokowi.
Penulis menilai bahwa sosok Jokowi pun adalah “Primus inter Pares” sesuai dengan mimpi Cak Nur (Nurkholis Majid) tentang sosok kepemimpinan.
Bismillah menuju Pemilu 2019. Insya Allah, Allah akan memberkati perjuangan ini.
Oleh Poempida Hidayatullah, Ketua Umum Organisasi Kesejahteraan Rakyat (Orkestra)