KedaiPena.Com –
Sebagai tuan rumah, Indonesia harus melihat esensi agenda G20 secara nyata.
“Bukan sekadar menampilkan Presidensi G20 dengan ngawur. Kita kritisi sebagai ornamen masyarakat,” imbuhnya.
Ia mengungkapkan jauh sebelum peristiwa ini, dirinya bersama B2W telah berkomunikasi dengan pihak Kepresidenan guna meminta agar agenda G20 tak sekadar menjadi ajang seremoni tanpa esensi.
“Melalui proposal yang kita ajukan, kita tawarkan untuk memenuhi esensi G20 yang ketiga yakni energi yang lestari tak perlu bertransisi, bersepeda saja,” ungkapnya.
Ia menilai kritikan dari B2W sebagai masukan bagian elemen masyarakat di media sosial merupakan hal wajar. Terlebih sebagai komunitas yang concern dan ingin memastikan substansi acara G20 terlaksana sebagaimana mestinya.
“Kalau ruang di sana belum dibuka ya wajar saja kita mengkritik melalui media sosial. Kita ingin Indonesia sebagai Presidensi G20 tak sekadar asal seremoni saja. Tapi ada substansi di dalamnya,” paparnya.
Laporan: Sulistyawan