KedaiPena.com – Berlangsungnya Inception Meeting B20 Indonesia, diharapkan mampu memberikan masukan dalam penyusunan kebijakan forum G20.
Ketua B20 Indonesia Shinta Widjaya Kamdani menjelaskan B20 merupakan sektor bisnis yang dibentuk dari G20, yang beranggotakan para pelaku bisnis dari seluruh dunia. B20 ini merupakan platform yang sangat penting bagi para pebisnis karena dalam B20 ini akan dirumuskan usulan kebijakan bisnis, yang akan disampaikan kepada G20.
“B20 Indonesia akan berfokus pada peningkatan kegiatan inovasi, keinklusifitasan dan kolaborasi yang berujung pada pertumbuhan, pada sektor transformasi digital dan arsitektur kesehatan global,” kata Shinta dalam acara online B20, Senin (31/1/2022).
Ia menyebutkan B20 ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi para pembuat kebijakan di skala global.
“Untuk membahas masukan ini, ada satu dewan dan 6 gugus tugas, yaitu perdagangan dan investasi, iklim dan keberlanjutan, keuangan dan infrastruktur, digitalisasi, dunia masa depan dan pendidikan, intregity and compliance serta yang terakhir dewan wanita pelaku bisnis,” ungkapnya.
Ia memaparkan gugus tugas dan dewan yang ada ini masing-masing akan bertemu dan membahas kebijakan, paling tidak satu kali dalam periode sebulan.
“Jadi yang kami inginkan, bukan hanya untuk membentuk kebijakan tapi juga meninggalkan ‘legacy’ yang menjadi langkah nyata peruwujudan hasil perundingan. Dan diharapkan juga aka ada outcome nyata dalam berbagai sektor yang memberikan manfaat nyata bagi Indonesia,” ungkapnya lagi.
Shinta meyebutkan berkaitan dengan tiga pilar G20, B20 akan menyoroti pada kolaborasi lintas batas pada semua sektor.
“Hal ini menjadi penting, karena kolaborasi ini akan mendorong percepatan pertumhuhan ekonomi jangka panjang dan mengembangkan pemerataan pemulihan yang adil dalam membangun ketahanan pada krisis ekonomi secara global untuk jangka panjang,” katanya.
Selain itu, B20 juga akan memastikan transformasi teknologi akan menjadi fokus pembahasan untuk mendukung pertumbuhan dan pemulihan semua negara melalui inovasi yang ‘beyond digital’.
“Dan akan memastikan masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan, yang akan memotong kesenjangan antara negara maju dengan negara berkembang. Untuk negara berkembang, akan mendorong gender perempuan dan UMKM untuk mencapai inklusifitas ini,” pungkasnya.
Laporan: Natasha