KedaiPena.Com –Â Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) menyarankan kepada atlet yang akan bertanding terutama dikancah internasional melakukan tes doping, menyusul ditemukannya 14 atlet yang gagal lolos tes pada Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Peparnas 2016.
“Doping, ada sebagian kecil yang sengaja menggunakan, namun ada pula yang tidak tahu. Makanya kami sarankan atlet yang turun dikejuaraan internasional tes doping terlebih dahulu,” kata Ketua LADI Zaini Khadafi Saragih di Kantor KONI Senayan, Jakarta, Kamis (19/1).
Pada diskusi yang bertajuk “Kasus Doping PON 2016 Peringatan Keras Dalam Meraih Sukses Prestasi di Asian Games 2016” yang digagas oleh SIWO PWI Pusat ini, Zaini mengatakan masalah doping memang masih menjadi momok bagi atlet.
Demi menekan atlet yang terjerat doping, Zaini menjelaskan pihaknya juga akan melakukan pencegahan yang salah satunya melakukan edukasi kepada atlet, jajaran pelatih hingga lingkungan terdekat dari atlet yaitu keluarga.
“Sosialisasi sangat penting. Apalagi perkembangan zat yang dianggap doping terus meningkat. Jamu saja saat ini sudah banyak yang masuk kategori doping. Makanya proses sosialisasi dan edukasi sangat dibutuhkan,” katanya menambahkan.
Terkait kasus doping PON dan Peparnas 2016, Zaini menjelaskan pihaknya akan segera meriset data-data hasil tes doping saat ini sudah ada. Pihaknya menilai hasil tes doping bukan sebuah hukuman. Hal tersebut adalah sebuah temuan dan penyelesaiannya harus dibawa ke badan yang telah ditentukan.
“Sebelum memberikan sanksi harus ada dulu konfirmasi ulang. Tidak hanya kepada atlet, tapi juga dengan orang-orang yang berada disekilingnya seperti pelatih. Harus ditanyakan dengan detail apakah dopingg itu sebuah kesengajaan atau sebaliknya,” ucapnya, menegaskan.