KedaiPena.Com – Asosiasi Pengusaha Bumi Putra Nusantara Indonesia (Asprindo) meminta pemerintah mendatang menetapkan target kontribusi UKM terhadap total ekspor non-migas dari 15.7% menjadi 50% pada akhir 2024.
Hal itu dikatakan Sekjen DPP Asosiasi Pengusaha Bumi Putra Nusantara Indonesia (Asprindo), Ir Irwansyah di sela diskusi publik Forte di Tebet, Jakarta, Jumat (29/3/2019). Poin itu merupakan bagian dari resolusi yang dibuahkan Asprindo belum lama ini.
“Selain itu kami juga meminta penyatuan fungsi kelembagaan UMKM di bawah satu atap dan peningkatan peran Bumiputera menjadi bagian integral dari kebijakan UMKM 2019-2024,” ujar dia.
Asprindo pun mendesak agar Pemerintah mendatang memperpendek ‘supply chain’ bahan baku dan barang modal yang diperlukan oleh UMKM dalam rangka meningkatkan kualitas, desain dan packaging dalam persaingan global.
Resolusi lain adalah memperkuat lembaga rumah dagang Indonesia dalam rangka pelaksanaan ‘commercial intermediaries’ guna memudahkan akses UMKM ke pasar global dengan memperkuat kedudukan lembaga rumah dagang Indonesia dalam Peraturan Presiden (Perpres).
Irwansyah melanjutkan, pihaknya mendorong percepatan negosiasi Free Trade Agreement Indonesia dengan negara-negara tujuan ekspor yang akan memudahkan ekspor UKM Bumi Putra.
Memfasilitasi UMKM Bumiputera dalam mengembangkan industri-industri pedesaan dalam rangka substitusi impor dan memenuhi standard internasional.
“Mendorong gubernur, bupati dan walikota untuk menerbitkan peraturan daerah tentang proteksi pengusaha Bumi Putra pemula dan penggunaan produksi lokal dalam rangka menciptakan kesinambungan dan kemandirian daerah,” ujar dia lagi.
Laporan: Muhammad Lutfi