KedaiPena.Com – Sebagai perguruan tinggi yang fokus di bidang keuangan dan perbankan, Perbanas Institute sangat mendukung program Pemerintah, dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan edukasi dan literasi di bidang keuangan, khususnya bagi masyarakat kalangan muda, siswa SMA dan/atau sekolah sederajat.
Hal inilah yang kemudian mendorong Perbanas Institute, dengan didukung dan bekerjasama dengan OJK, Komite Masyarakat Perbankan Peduli (KMPP) serta beberapa lembaga perbankan nasional lainnya menggelar kegiatan Perbanas Institute Financial Literation Program 2018 (FLP 2018)
Rangkaian kegiatan FLP 2018 meliputi, kunjungan siswa SMA se Jabodetabek ke kantor OJK yang telah dilakukan Jumat (11/5/2018). Lalu ada Financial Literation Competition, berupa cerdas cermat literasi keuangan antar SMA (14-15/5/2018) dan Financial Literation Vlog Competition yakni lomba vlog terkait literasi keuangan tingkat SMA dan sekolah sederajat.
Wakil Rektor Institute Perbanas, Arus Akbar Silondae mengatakan, bahwa kegiatan FLP 2018 ini bertujuan antara lain memberikan edukasi sejak dini mengenai jasa keuangan bagi siswa-siswa SMA dan sederajat.
Kegiatan ini, lanjut dia, juga diperuntukkan bagi guru-guru SMA yang diharapkan menjadi ‘multiplier’ dalam menularkan ilmunya kepada siswa.
“Sehingga pengembangan literasi keuangan akan semakin luas dan dipahami dengan baik,” ujar Arus di kampus Perbanas Institute, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, (14/5/2018).
Sementara itu, Direktur Eksekutif Perhimpunan Perbankan Nasional (Perbanas) Achmad Friscantono, mengapresiasi diselenggarakannya kegiatan ini.
“Sangat bagus karena ini mendukung program pemerintah apalagi literasi keuangan sekarang masih di bawah 19 persen. Harapan kita paling tidak ya harusnya bisa sampai 50 persen kalau bisa 100 persen,” imbuh dia.
Tidak hanya itu, lanjut dia, kegiatan ini juga dapat mencegah penipuan-penipuan yang masih sering terjadi di dalam menjalankan bisnis.
“Agar seluas mungkin siswa-siswa SMAÂ itu bisa cerdas mengenai keuangan. Kenapa demikian, kan siswa itu bukan hanya kalau lulus untuk jadi pegawai sajam, tetapi negara kita membutuhkan banyak wirausahawan-wirausahawan,” pungkas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh