KedaiPena.Com – Advokasi Rakyat Nusantara (Arun) menyoroti banyaknya petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dalam gelaran Pemilu serentak 2019.
Ketua Umum Arun, Bob Hasan menyebut data yang mereka terima sudah tercatat 424 petugas KPPS yang meninggal. Banyaknya petugas yang meninggal diibaratkan kecelakaan pesawat yang memakan banyak korban jiwa.
“Mengapa ini bisa terjadi, karena baru kali ini jumlahnya ratusan,” ujar dia saat menyampaikan keterangan pers di bilangan Cikini, Jakarta, Minggu (5/5/2019).
Bob Hasan menyebutkan kalaupun pada pemilu sebelum-sebelumnya ada yang meninggal, itu karena kelelahan atau memang ada riwayat sakit. Tetapi jumlahnya hanya satuan.
Untuk mencari kejelasan atas kejadian itu, dikatakannya, mereka akan melakukan penyelidikan rekam medis dari petugas KPPS yang meninggal.
“Kami juga akan memeriksa rekam medis para korban, untuk mencari fakta apakah ada riwayat sakit atau ada sebab lain,” jelasnya.
Ia juga akan melakukan langkah hukum dengan menyampaikan somasi kepasa KPU dalam jangka waktu tiga hari mereka harus bisa menjelaskan apa sebenarnya yang terjadi dibalik meninggalnya petugas KPPS. Somasi ini yang pertama dan terakhir.
“Kami akan menyampaikan somasi kepada KPU dan melaporkan kepada Komnas HAM terkait hal tersebut,” tukasnya.
Jika somasi ini tidak juga digubris, Bob Hasan mengancam akan melaporkan KPU ke polisi dengan delik pidana.
Sebelumnya, pemilu 2019 ini menjadi sorotan lantaran tingginya jumlah petugas KPPS yang meninggal dunia bertambah. Hingga Jumat, (3/5/2019) ada sebanyak 424 petugas KPPS yang dilaporkan meninggal dunia.
Sementara itu jumlah petugas KPPS yang sakit juga bertambah menjadi 3.668 orang, sehingga total petugas yang sakit dan meninggal dunia sebanyak 4.092 orang.
Laporan: Muhammad Hafidh