KedaiPena.com – Suasana duka yang mendalam menyelimuti prosesi pemakaman jenazah almarhum Nova Sibarani (29) dan Lestari Lasma Sibarani (24) di pemakaman Desa Sibarani Nasappulu/Namukkup, Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Senin (18/4).
Isak tangis menyelimuti mulai dari rumah duka hingga lokasi pemakaman. Sejumlah prosesi adat Batak melepas kepergian jenazah dilakukan oleh keluarga, sanak kerabat dan sahabat-sahabat para korban.
Suami almarhum Nova, Arpenas Pasaribu mengaku tak dapat lagi mengungkapkan apa-apa atas kepergian istri tercinta dan adik iparnya itu. Begitupun, Arpenas secara tegas sangat menyesalkan insiden maut merenggut nyawa dua nyawa sekaligus itu.
“Entahlah bang, serasa mimpi bang, gak tau lagi ini bang. Mereka pergi terlalu cepat, tapi ini acara pemakaman udah selesai bang sesuai rencana tak ada kendala,†ujar Arpenas kepada KedaiPena.com.
Menurut Arpenas, usai pemakaman, hari ini dirinya akan segera kembali ke Kota Medan. Ia mengaku akan segera melaporkan hal tersebut ke Polsek Sunggal agar kasus itu diusut tuntas dan pelaku dihukum seberat-beratnya.
“Tentu sangat kita sesalkan bang, malam ini saya langsung ke Medan bang, dan bersama teman-teman nanti akan melapor secara resmi ke Polsek Sunggal agar kasus ini dituntaskan, dan agar jangan terulang kejadian yang sama. Kalau aku ditanya bang, biar pelaku dihukum seberat-beratnya bang, seumur hidup kalau perlu, agar ada efek jera tak ugal-ugalan di jalan,†tandas Arpenas.
Terpisah, kerabat korban, Saut Sagala mengatakan dirinya bersama para sahabat dari korban sangat menyesalkan insiden maut itu. Apalagi, diduga insiden itu terjadi akibat aksi ugal-ugalan supir truk.
“Kalau saksi mata kan menyebutkan, supir mau mengejar lampu hijau yang akan berubah menjadi lampu merah. Saat itulah sahabat-sahabat kami itu diseruduk atau diserempet. Dan ini juga yang kita minta agar polisi segera menuntaskan kasus ini, kita tak mau ada korban lain berjatuhan,†tukas Saut.
Dalam waktu dekat, tutur Saut pihaknya akan menggalang aksi peringatan demi keselamatan berkendara. Khususnya para pengemudi kendaraan besar yang kerap dikeluhkan pengendara roda dua dan roda empat yang berbadan kecil.
“Sering kita dengar, supir-supir truk mau ugal-ugalan, masuk ke wilayah perkotaan. Ini harus ditertibkan, harus dipertegas, agar tak terjadi kejadian serupa,†tandas Saut.
Diberitakan sebelumnya, Nova Sibarani (29) dan Lestari Sibarani (24), kakak beradik kandung yang merupakan warga Jalan Mongonsidi, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan itu tewas usai diserempet truk dari arah belakang di Jalan Sunggal, tepatnya di persimpangan lampu merah dekat loket Bus Pelangi, Sabtu (16/4) malam.
Kerabat korban, Saut Sagala menuturkan, kejadian itu tepatnya sekitar pukul 22.00 Wib malam. Saat itu kedua korban usai berbelanja dari pusat perbelanjaan Smarco yang berada di kawasan Sunggal. Informasi menyebutkan, truk itu melaju dengan kecepatan tinggi. Diduga hendak mengejar lampu hijau yang akan berubah menjadi lampu merah.
Usai diserempet truk, kedua wanita itu terjatuh dan terseret di badan jalan. Keduanya masih sempat merintih karena kesakitan. Seorang abang becak motor akhirnya membawa kedua korban ke rumah sakit terdekat. Sementara, supir truk yang menabrak hendak melarikan diri dengan terus melajukan kendaraanya. Beruntung, truk itu berhasil di hadang warga setempat.
Menurut Saut, kedua kakak beradik itu akhirnya menghembuskan nafas terakhir saat dievakuasi ke rumah sakit. “Mereka sekarang sudah dibawa ke kampungnya di Tobasa sana bang. Belum ada pihak korban buat laporan karena sedang berkabung. Tolong dibantu ya bang ke pihak kepolisian,” pinta Saut.
Kapolsek Sunggal Kompol Harry Azhar yang dikonfirmasi awak media membenarkan peristiwa maut kecelakaan lalu lintas antara truk dan pengedara motor, Sabtu (16/4) malam sekitar pukul 22.00 Wib di kawasan Sunggal.
“Iya benar. Kasus itu ditangani Polsek Sunggal,†ujar Kompol Harry kepada wartawan, Minggu (17/4) kemarin.
(Dom)