KedaiPena.Com- Anggota Komisi IV DPR RI Bambang Purwanto meminta, agar penerapan dari arah kebijakan Kementerian Pertanian (Kementan) di tahun 2021 harus akurat menyesuaikan kondisi masing-masing daerah.
Demikian disampaikan Bambang sapaanya saat menanggapi pernyataan Menteri Pertanian Yasin Limpo terkait dengan arah kebijakan lembaga pimpinannya di tahun 2021.
“Cara penangananya harus berbeda, saat ini semua pukul rata seperti kondisi di Jawa. Padahal pasti (daerah) di luar Jawa tidak pas baik kondisi lahan yang rata- rata asam, keahlian petani juga berbeda, permodalan petani juga beragam tentu akan berpengaruh terhadap produktivitasnya,” kata Bambang sapaanya, Jumat, (15/1/2021).
Sebagai contoh, kata Bambang, ialah terkait soal optimalisasi food estate. Menurutnya, jika program food estate ingin berhasil sangat memerlukan penanganan serius.
“Terutama (food estate) yang masuk Kabupaten Kapuas perlu direhabilitasi pintu air sudah banyak yang rusak sama irigasi mengalami pendangkalan sehingga kurang berfungsi optimal,” papar Bambang.
Akibat hal ini, lanjut Bambang, banyak sawah kebanjiran dan menyebabkan jalan usaha tani hancur. Belum lagi, bantuan pupuk yang di drop jauh dari desa sehingga mengakibatkan para petani butuh waktu mengambilnya.
Politikus Partai Demokrat ini berpandangan, jika tidak segera ditangani tentu akan berpengaruh terhadap produksi padi lantaran bisa membuat gagal panen.
“Padahal semangat para petani luar biasa menyambut food estate karena wilayah usaha taninya masuk program food estate,” kata Bambang.
Bambang menambahkan, situasi ini berbanding terbalik dengan keberadaan food estate yang berada di Kabupaten Pulang Pisau.
“Dadahup irigasi jalan usaha taninya sudah bagus karena sering dikunjungi. Tapi (lahan) tetap lebih besar Kapuas,” tandasnya.
Diketahui Kementerian Pertanian (Kementan) sudah menetapkan arah kebijakan pertanian pada 2021. Kebijakan tersebut ialah pertanian maju mandiri modern.
Mentan Yasin Limpo mengatakan, arah kebijakan pertanian tersebut juga menjadi pedoman dalam bertindak cerdas, cepat dan tepat bagi seluruh jajaran Kementan.
Laporan: Muhammad Hafidh