Artikel ini ditulis oleh Sugiyanto (SGY)-Emik, Pemerhati Sosial Kebangsaan.
Pagi tadi, Jumat, 14 Februari 2025, saya menulis artikel berjudul “Pemprov DKI Jakarta Setop Anggaran untuk Keluarga Janda Pahlawan dan Perintis Kemerdekaan: Partai Gerindra Perlu Merespon”. Dalam artikel tersebut, saya meminta semua fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta segera merespons dan menolak kebijakan penghentian bantuan tersebut.
Menurut saya, langkah DPRD DKI Jakarta sangat penting untuk memastikan penghormatan kepada para pahlawan dan perintis kemerdekaan tetap terjaga. Dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta tahun 2025 yang mencapai sekitar Rp91,34 triliun, sangatlah aneh jika alokasi anggaran untuk penghargaan bagi keluarga pahlawan, janda pahlawan, dan janda perintis kemerdekaan justru dihapus.
Siang ini, sekitar pukul 13.00, saya terkejut membaca berita dari salah satu media online. Dalam pemberitaan tersebut, Ketua Tim Transisi Pramono Anung-Rano Karno, Ima Mahdiah, dengan sigap langsung meminta klarifikasi kepada Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta. Ima membenarkan bahwa anggaran ini sebelumnya sudah masuk dalam APBD 2025, tetapi kemudian dicoret oleh Kemendagri.

Menanggapi situasi ini, Ima Mahdiah segera melaporkan permasalahan tersebut kepada Gubernur Terpilih Pramono Anung agar kebijakan ini segera diperbaiki. Anggaran untuk keluarga pahlawan ini akan dikembalikan dalam APBD Perubahan.
Lebih lanjut, meskipun APBD Perubahan baru akan disahkan beberapa bulan ke depan, Ima memastikan bahwa keluarga pejuang tetap menerima bantuan selama masa transisi. Salah satu solusi yang tengah diupayakan adalah memanfaatkan anggaran dari Baznas Bazis Jakarta untuk memberikan dukungan sementara kepada keluarga pahlawan.
Artikel saya pagi ini bisa diibaratkan sebagai umpan lambung ke depan gawang yang tinggal diselesaikan oleh pemain lawan. Artinya, saya memberi kesempatan kepada fraksi-fraksi di DPRD DKI Jakarta untuk segera merespons masalah ini. Namun, sebelum mereka bergerak, Ketua Tim Transisi Pramono Anung-Rano Karno, Ima Mahdiah, telah lebih dahulu mengambil tindakan cepat dengan meminta klarifikasi ke Dinsos DKI Jakarta.
Dalam konteks ini, saya secara pribadi memberikan apresiasi dan penghormatan setinggi-tingginya kepada Ima Mahdiah serta Gubernur Terpilih Pramono Anung atas respons cepat mereka. Ini menunjukkan bahwa Pramono Anung adalah pemimpin yang sangat responsif terhadap permasalahan masyarakat DKI Jakarta.Sekali lagi, saya mengucapkan banyak terima kasih atas langkah cepat ini.
Jakarta, Jumat, 14 Februari 2025
[***]