KedaiPena.Com– Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR RI Fraksi Partai Demokrat Anton Sukartono Suratto menilai bahwa pencapaian sektor pertahanan di 2023 atau tahun ke 4 dari rencana strategi 2020-2024 sudah cukup baik.
“Apa yang sudah dicapai konsep pertahanan militer sampai dengan akhir tahun 2023 atau tahun ke 4 dari rencana strategi 2020-2024 sudah cukup baik,” kata Anton sapaanya dalam refleksi sektor pertahanan RI di 2023 ini, Minggu,(31/12/2023).
Anton berharap, pencapaian baik ini diharapkan terus meningkat pada tahun ke 5 atau 2024. Anton meminta, di tahun 2024 konsepsi pertahanan terkhusus perwujudan Minimum Essential Force (MEF) menuju postur pertahanan negara ideal dapat ditingkatkan.
“Pembangunan sarana dan prasarana perbatasan yang dapat digunakan dalam pengamanan wilayah perbatasan oleh satuan pengamanan perbatasan dan oleh masyarakat sebagai jalur logistik secara terbatas,” jelas Anton.
Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat ini melanjutkan,konsepsi pertahanan nirmiliter sampai dengan akhir 2023 Kementerian Pertahanan selaku institusi bertanggung jawab dibidang pertahanan kurang mendapat peran dalam penyelenggaraanya.
“Sehingga di era globalisasi modern dengan keterbukaan informasi melalui internet dan masuknya tahun Demokrasi 2024 diharapkan bisa mendapat peran lebih banyak dengan tetap selalu terkoordinasi antara Kemenlu dan Kemendagri,” ungkap Anton.
Anton lantas mengingatkan bahwa
tujuan pertahanan nirmiliter diperlukan untuk mengantisipasi keadaan terburuk kehidupan bernegara dari dimensi utama ancaman Non Militer.
“Yaitu idelogi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, keselamatan umum dan legislasi,” beber Anton.
Anton mengaku ingin, agar kebijakan pertahanan tahun 2024 untuk mendukung konsepsi pertahanan yang mengedepankan pengelolaan sumber daya nasional untuk pertahanan negara sesuai Undang-undang (UU) Nomor 23 Tahun 2019 dapat digalakkan.
“Mendayagunakan potensi dan kekuatan nasional secara menyeluruh dan terpadu diantaranya potensi kerjasama internasional, regulasi dan kebijakan pertahanan negara, sumber daya pertahanan, teknologi pertahanan dan industri pertahanan,” pungkas Anton.
Laporan: Muhammad Hafid