KedaiPena.Com – Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Ahmad Najib Qodratullah meminta, agar sikap optimisme Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pemulihan ekonomi di tahun 2022 dapat dibarengi dengan peningkatan kinerja dari para menteri terkait.
“Optimisme yang disampaikan Presiden Jokowi tentu harus dibarengi oleh kinerja perangkat pembatunya (Menteri),”ungkap Najib merespons sikap optimisme orang nomor satu di Indonesia tersebut, Sabtu,(12/2/2022).
Najib menilai, jika para menteri di tim ekonomi kabinet Jokowi saat ini sudah cukup baik dalam mempersiapkan sejumlah program. Meskipun, kata Ketua DPP PAN, ini semua hal itu masih memerlukan effort lebih.
“Kalau dari sisi makro ekonomi pemerintah sudah cukup baik, bahkan kalau dibanding dengan negara sekitar indonesia jauh lebih baik,” ujar Najib.
Meski demikian, Najib menyoroti, sikap antisipasi pemerintah terhadap kenaikan sejumlah harga komoditas yang sedang naik mulai dari minyak goreng dan yang terbaru tepung.
“Beberapa komoditas bahkan menunjukan gejolak harga, minyak goreng bahkan kabar terakhir tepung sudah mulai beranjak naik juga. Hal seperti ini segera diantisipasi agar masyarakat tidak terdampak,” ungkap Najib.
Legislator asal Jawa Barat ini pun berharap, agar pemerintah dapat mengantisipasi gejolak tersebut. Pasalnya, kini masyarakat sedang dihadapkan oleh ancaman COVID-19 gelombang ketiga.
“Hal tersebut harus segera diantisipasi, karena masyarakat sangat terdampak terlebih saat ini COVID-19 gelombang ketiga harus biaa dikendalikan dengan baik,” pungkas Najib.
Sebelumnya, Presiden RI Jokowi optimistis tahun 2022 akan menjadi momentum pemulihan ekonomi Indonesia, didukung peluang transformasi dan pertumbuhan ekonomi.
Jokowi mengatakan pemulihan ekonomi Indonesia akan didorong oleh potensi ekonomi hijau (green economy) dan peran teknologi informasi dan komunikasi (information and communication technologies/ICT).
Tidak hanya itu, kata Jokowi, keberhasilan Indonesia dalam mengendalikan gelombang Covid-19 varian Delta pada kuartal III/2021 turut dinilai menjadi kunci untuk pemulihan ekonomi yang cepat pada kuartal selanjutnya.
Laporan: Sulistyawan