KedaiPena.Com – Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo bersilaturahmi dengan Paguyuban Masyarakat Kota Tangsel di Restoran Ayam Bakar Pak Atok, Pondok Aren, Minggu, (30/8/2020).
Dalam silahturahmi tersebut Perwakilan Paguyuban Masyarakat Kota Tangsel turut mengapresiasi majunya pasangan Muhamad-Saraswati di pilkada 2020. Menurut mereka pasangan Muhamad dan Saraswati sangat kaya akan pengalaman.
“Pak Muhamad di birokrasi dan dengan pengalaman ibu Saraswati yang dibesarkan di luar dan sebagainya kemudian sudah pernah menjadi DPR RI, bahkan dia sudah berwawasan nasional bahkan internasional. Saya yakin lebih bisa mewujudkan itu dari pada kandidat yang lain,” kata Koordinator Paguyuban Masyarakat Kota Tangsel, Harianto saat berbincang.
Harianto turut menyampaikan sejumlah permasalahan yang belum terselesaikan di kota Tangsel saat ini. Mulai dari intergrasi transportasi hingga masalah investasi di kota dengan motto Cerdas, Modern dan Religius ini.
“Sebenarnya Tangerang Selatan, Tangerang Kota, maupun Bekasi dan daerah Depok itu merupakan daerah penyangga DKI, seharusnya sesuatu yang menjadi penyangga dari Ibu kota itu harusnya terintegrasi dengan ibu kota,” tutur dia.
Harianto mencontohkan, seperti masalah transportasi yang dimana seharusnya intergrasi Light Rapid Transit (LRT) dengan angkutan umum sudah masuk ke daerah-daerah seperti kota Tangsel.
“Salah satu contoh LRT, itu kan semestinya segera masuk ke daerah tangsel sehingga transportasi untuk publik atau umum itu terintegrasi, karena senagian besar penduduk tangsel ini bekerja di Jakarta,” tegas dia.
Selain itu, kata dia, semestinya pemerintah kota Tangsel juga benar-benar memikirkan terkait dengan masalah investasi perkantoran guna mengurai situasi crowded di ibu kota Jakarta.
“Semestinya ditawari di daerah sini seperti sekarang ini banyak bank niaga sebagian kantornya sudah di Bintaro, sebenarnya potensi-potensi itu besar asal kota Tangsel ini bisa menawarkan fasilitas untuk mereka ini para investor dan sebagainya,” ujar dia.
Harianto menambahkan, seharusnya Pemkot Tangsel juga dapat menerbitkan peraturan-peraturan yang mendukung hal tersebut.
“Salah satu contoh yang kongkrit, Alam Sutera mulai bangun dan itu sebetulnya seperti Alam Sutera, Bintaro dan BSD dibuatlah perkantoran-perkantoran. Sehingga warga Tangsel itu tidak harus setiap harinya berbondong-bondong ke Jakarta lalu sorenya balik lagi,” tegas dia.
Dengan demikian, Harianto mengaku, menginginkan adanya perubahan di kota Tangsel agar menjadi lebih baik dan bermartabat
“Paguyuban masyarakat Kota Tangsel ingin perubahan di Kota Tangsel agar menjadi lebih baik dan lebih bermartabat serta lebih bisa mensejahterakan warganya,” tandas Harianto.
Laporan: Muhamad Hafidh