KedaiPena.Com – Pemerintah berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dapat mengintensifkan kerja sama dalam bentuk agency to agency dengan CPIB Singapore; FBI USA; SFO Inggris; ICAC Hong Kong; MACC Malaysia; CCDI, MoJ.
KPK diharapakan juga dapat menjalin kerjasama dengan Supreme People of Procuratorate (SPP) China; Anti-Corruption Bureau Brunei; AFP Australia; dan NAZAHA Saudi Arabia.
Hal tersebut disampaikan Ma’ruf Amin saat menghadiri peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2019 di Gedung Penunjang KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2019).
“Korupsi merupakan musuh bersama, harus dihadapi dan dilawan bersama oleh seluruh entitas yang ada, baik di dalam negeri, maupun melalui dukungan kerja sama internasional. Hal ini sejalan dengan tema peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia, yaitu ‘Bersama Melawan Korupsi Mewujudkan Indonesia Maju’,” ujar Ma’ruf.
Ma’ruf pun mengapresiasi kinerja KPK selama ini yang telah berhasil menyelamatkan uang negara sekitar Rp60 triliun dari serangkaian aksi pencegahan.
“Pemerintah menyampaikan apresiasi kepada lembaga KPK, bahwa dari aksi pencegahan yang dilakukan KPK berhasil menyelamatkan potensi keuangan negara sebesar kurang lebih Rp60 triliun, dari berbagai kegiatan,” ujar Ma’ruf.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) nonaktif itu mengaku optimistis upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi ke depan akan berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari semakin baiknya skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia.
“Transparency International Indonesia (TII) merilis skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia Tahun 2018 mengalami kenaikan 1 poin dibandingkan dengan tahun 2017 yakni dari skor 37 menjadi 38,” kata Ma’ruf.
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu menegaskan, korupsi adalah kejahatan serius yang sering kali melewati batas negara. Karena itu, menurut Ma’ruf, kerja sama internasional melalui forum multilateral, regional, dan bilateral sangat diperlukan dalam upaya pemberantasan korupsi.
“Uang dan koruptor tidak mengenal territorial boundaries. Kerja sama ini tidak hanya untuk menangani kasus, akan tetapi menjadi media tukar pengalaman dan pendidikan, serta peningkatan kualitas SDM,” tegasnya.
Laporan: Muhammad Hafidh