KedaiPena.Com – Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan membandingkan penerbitan global bond yang diterbitkan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan yang diterbitkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani pada akhir Maret lalu.
Politisi Partai Gerindra itu, justru mempertanyakan kebijakan Menkeu dalam konteks perbandingan kedua global bond tersebut.
“BRI mampu mendapat bunga utang rendah. Bisa dibandingkan selisih bunga utang BRI dengan global bond pemerintah, sekitar 2 persen. Kalau BRI bisa dapat bunga rendah, kenapa menteri terbaik sedunia tidak bisa,” kata legislator dapil Jabar IV kepada wartawan, Selasa, (19/5/2020).
Heri melanjutkan, Menkeu Sri Mulyani harusnya juga malu lantaran mendapatkan utang dari konsorsium bank (World Bank dan ADB) dengan bunga tinggi dan syarat mencekik, tidak seperti BRI.
Heri juga mencontohkan, bank yang tergabung dalam Himbara mendapatkan utang dengan tenor lima tahun. Sementara pemerintah 10 tahun. Itu artinya pemberi utang lebih percaya pada bank himbara.
“Pinjaman ini tentunya tanpa syarat, hanya syarat nya mampu membayar utang tepat waktu. Sementara pinjaman konsorsium bank itu apakah fleksibel digunakan di APBN kecuali ikut program kreditor yang dimasukkan ke APBN,” tegas Heri.
Tidak hanya itu, Heri menlanjutkan, banyak problem yang disupport oleh konsorsium bank memiliki tulisan atau logo perusahaan yang stempel di sana.
“Apa itu bukan jejak campur tangan? Membandingkan juga harus obyektif-lah. Dengan demikian, seharusnya yield SBN bisa lebih murah. Namun, buktinya se-ASEAN yield kita yang paling tinggi,” lanjutnya.
“Berarti Menkeu Sri Mulyani cari utang dengan bunga tinggi. Sikap Sri Mulyani akhirnya dipertanyakan. Apakah dia berani membuka dokumen persyaratan utang yang ia peroleh dari World Bank dan Asian Development Bank (ADB). Sebaliknya, kita patut acungi jempol buat BRI dan bank himbara kita yang mampu mencari pinjaman dengan bunga rendah,” pungkas Heri.
Untuk diketahui, Bank Rakyat Indonesia (Persero) berhasil mendapatkan komitmen pinjaman luar negeri sebesar US$1 dari 13 bank asing. Istimewanya, pinjaman 13 bank asing tersebut berbunga murah dengan rata-rata di bawah 2 persen.
Laporan: Muhammad Hafidh