KedaiPena.Com – Ketua Umum DPP APKLI, Ali Mahsun membenarkan celoteh twitter aktifis Ratna Sarumpaet yang menyebut bahwa saat ini daya beli rakyat Indonesia mengalami penurunan.
“Celotehan Ratna Sarumpaet benar adanya dan fakta nyata diseluruh tanah air bahwa daya beli rakyat Indonesia makin menurun,†ujar Ali dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (29/6).
Menurut ia, ekonomi rakyat saat ini makin melambat dan anjlok. Sementara omzet PKL semakin meluruh. Ekonomi Indonesia bukan saja terancam, melainkan telah mengalami krisis.
“Jika tak segera ditangani serius dan tepat sasaran dapat segera berakibat lebih parah dibandingkan krisis ekonomi 1997/1998. Kondisi tersebut diperburuk lagi adanya dampak brexit, keluarnya Inggris dari Uni Eropa,†kata Ali.
Ali menambahkan, langkah Pemerintah Jokowi-JK dengan melakukan operasi pasar dan pengadaan daging sapi Australia dengan harga murah tidak efektif, bahkan sia-sia. Menurut ia langkah itu ibarat pemberian obat jenis ‘Paracetamol’ yang hanya mengobati panas dalam waktu sesaat.
“Karena tidak sesuai dengan masalah yang dihadapi rakyat Indonesia. Rakyat butuh uang, butuh didongkrak daya belinya, bukan butuh daging sapi Australia harga murah dan operasi pasar,†tegas Ali.
Oleh karena itu, sambung Ali, pemerintah harus segera menghentikan segala bentuk pencanangan pembangunan infrastruktur, dan segera peduli dengan PKL dan ekonomi rakyat.
“APKLI tak henti-hentinya me warning Jokowi-JK untuk tidak bermain-main di ranah perut rakyat. harus segera mendongkrak ekonomi dan daya beli rakyat,†tandasnya.
Sebelumnya, aktifis dan tokoh nasional Ratna Sarumpaet melayangkan cuitan dalam akun twitter nya yang menyinggung sepinya pasar rakyat di Tanah Abang seminggu sebelum Lebaran. Dalam cuitan itu, Ratna juga menyebut nama Presiden Jokowi.
“Lewat Pasar Rakyat Tn. Abang Sminggu Sbelum Lebaran Pk 14 SEPI. Ini kondisi  rakyat pa @jokowi – TIDAK PNY DAYA BELIâ€, celoteh Aktivis dan Tokoh Nasional Ratna Sarumpaet di Akun Twitternya Rabu 29 juni 2016.
(Dom)