KedaiPena.Com – Kebijakan pemerintah tepatnya Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang kembali membuka keran impor sejumlah komoditi pangan direspon negatif oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO).
Ketua Tim Ahli Apindo, Sutrisno Iwantono yang menyebut kebijakan impor Kemendag sebagai hal berbahaya lantaran akan memunculkan ketergantungan kepada asing.
“Kalau kita lihat pangan kebutuhanya itu jangan tergantung dari pihak asing. Karena kalau pangan kita tergantung dari asing berbahaya,” ujar dia dalam perbincangan dengan KedaiPena.Com, Sabtu (10/2/2018).
Sutrisno begitu ia dipanggil juga menilai untuk kebutuhan pangan seharusnya pemerintah dapat melaksanakan secara berdaulat dan mandiri.
Prinsip itu, lanjut Sutrisno, mengharuskan Pemerintah dapat memberikan insentif yang cukup, kepada produsen dalam hal ini adalah petani.
“Setiap kebiajkan impor memang selalu mempunyai dampak yang tidak bagus buat petani oleh karena itu khusus buat beras dan pangan yang lain mungkin tolonglah untuk tidak impor,” jelas dia.
Khusus beras sendiri, kata Sutrisno, saat ini sudah memasuki musim panen dibeberapa daerah. Para petani tersebut sudah melalui musim tanam dari bulan September, Oktober dan November.
“Januari ini sudah memasuki panen. Bahkan Febuari ini juga sudah ada yang panen puncak. Ini kalau impor tentu akan jatuh, oleh karna itu seharusnya (Kemendag) bisa mengendalikan diri untuk tidak impor,” beber dia.
Masalah beras ini, tegas Sutrisno, harus dapat diselesaikan dengan memperbaiki manajemen logistik di semua sektor terkait. Hal itu, ujar dia, disebabkan karena ada daerah-daerah yang ternyata harganya malah turun namun di tempat lain naik.
“Dengan kasus seperti itu artinya ada di tempat-tempat lain yang kelebihan produksi atau kekurangan. Kalau mamajemenya bagus, stok pasti akan bagus sebenarnya dan logistik bisa terdistribusi dengan baik serta harga akan terkendali secara nasional,” tandas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh