KedaiPena.Com – Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas menyarankan, Presiden RI Prabowo Subianto untuk melakukan pembenahan gaya kepemimpinan dan seleksi terhadap orang-orang yang membantunya dalam pemerintahan agar bisa bertahan hingga tahun 2029.
Hal itu disampaikan Fernando menyoroti serangkaian kejanggalan dalam bidang ekonomi pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto. Sorotan itu antara lain ialah soal informasi yang diberikan Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenai defisit APBN yang mencapai Rp 31,2 triliun.
Belum lagi saat Bursa Efek Indonesia (BEI) terpaksa harus menghentikan sementara perdagangan saham karena Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lantaran anjlok mencapai 5%. Kondisi ini membuat khawatir kalangan masyarakat.
“Masih ada waktu bagi Prabowo melakukan pembenahan gaya kepemimpinan dan melakukan seleksi terhadap orang yang membantu dalam pemerintahan agar mampu bertahan sampai akhir kepemimpinan di tahun 2029,” jelas Fernando kepada awak media, Rabu (19/3/2025).
Tak hanya itu, Fernando juga menyinggung, soal sikap jumawa Presiden Prabowo atas tingkat kepuasan masyarakat mencapai lebih dari 80 persen berdasarkan survei. Fernando menyayangkan pernyataan ndasmu yang dilontarkan Prabowo di tengah tingginya hasil survei itu.
“Dengan yakinnya Prabowo mengeluarkan kata-kata “ndasmu” menanggapi para akademisi, aktivis, pengamat yang mengkritik banyaknya anggota Kabinet Merah Putih,” beber Fernando.
Atas kondisi demikian, Fernando menyarankan, Prabowo sadar bahwa akademisi, aktivis dan pengamat merupakan rakyat Indonesia yang juga memiliki sumbangsih melalui berbagai kutipan pajak untuk menggaji dirinya dan membiayai program yang dijalankan.
“Prabowo tentu sangat mengetahui, bahwa sumber dana untuk menggaji anggota Kabinet Merah Putih dan program yang dijalankan bukan bersumber dari pribadinya. Layaklah kalau perkataan tersebut dikembalikan pada dirinya sehingga dapat dijuluki Presiden ndasmu,” tandas Fernando.
Laporan: Asrul Rizal