KedaiPena.Com – Bakal calon Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie menyoroti kritik tidak terimplementasi dengan baiknya APBD kota sebesar Rp 4 Triliun.
Benyamin meminta, agar tidak memandang APBD dari jumlah nominal uang tapi lebih kepada tujuan pemerintah lokal untuk mewujudkan harapan masyarakat.
“Dalam setiap periode pemerintahan, kesinambungan proses pembangunan suatu kota dari periode sebelumnya adalah hal mutlak yang harus dilakukan,” ujar Benyamin, saat diminta tanggapan, Jumat, (11/9/2020).
“Karena ini persoalan menyangkut banyak hal, bagaimana sumber daya finansial bisa dimanfaatkan secara optimal, kalau tidak ada kesinambungan kita mulai dari nol lagi, itu lebih berat,” kata Benyamin.
Benyamin melanjutkan, kesinambungan pembangunan bukan hanya jargon karena berkaitan secara teoritis mengenai kebutuhan jangka panjang suatu daerah.
“Dalam posisi saya melanjutkan pembangunan yang sudah diterapkan 10 tahun oleh ibu Airin Rachmi Diany sebagai Walikota di Tangerang Selatan ini harus, apalagi Tangsel adalah otonom baru sesuai dengan UU nomor 51 tahun 2008. Jadi kalau tidak, ini akan mengganggu proses pendewasaan otonomi di kota Tangsel,” ungkap Benyamin.
Benyamin mengungkapkan, bersama Pilar Saga Ichsan, dirinya akan fokus pada sektor infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
“Meskipun telah dua periode mendampingi Airin Rachmi Diany memimpin kota Tangsel, pembangunan Kota Tangsel kedepan bukan hanya bebicara melihat sisi kuantitatif, namun melainkan sisi kualitatif,” tegas Benyamin.
Benyamin menambahkan, walaupun nanti akan berbeda tekanan kalau misalnya di bidang infrastruktur bukan lagi dalam sisi kuantitatif.
“Tapi saya akan bergerak secara kualitatif. Melengkapi, meningkatkan daya guna dan hasil guna infrastruktur yang sudah ada sekarang. Demikan juga dengan sektor pendidikan dan sektor kesehatan, pemerintah dengan kondisi pandemi saat ini mempengaruhi pendapatan daerah, belanja daerah betul-betul harus efisien dan efektif, APBD itu jangan diliat dari jumlah uang, tapi dia instrumen pemerintah ditingkat lokal untuk mewujudkan 2 harapan, yaitu harapan pemerintah dan harapan masyarakat,” tandasnya.
Seperti diketahui sebelumnya Besaran APBD kota Tangsel yang mencapai Rp 4 triliun tidak dibarengi dengan peningkatan pelayanan dan ketersedian RSUD berakreditasi A yang berguna untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).
Padahal dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2011-2016 dan 2016-2021 Kota Tangsel terdapat poin- poin yang menjadi isu strategis diantaranya adalah peningkatan Kualitas SDM.
Koordinator Truth, Aco Ardiansyah mengatakan, sebagai sebuah Kota yang menyandang status cerdas dan modern perbaikan kualitas hidup warganya dan peningkatan SDM adalah kewajiban.
“Sudah sepatutnya bahwa membangun kualitas kesehatan yang baik adalah bagian dari membangun kualitas SDM,” jelas Aco saat berbincang, Kamis, (10/9/2020).
Laporan: Sulistyawan