KedaiPena.Com– Ekonom Gede Sandra mendesak agar Presiden RI Prabowo Subianto dapat memecat dan mendepak Bahlil Lahadalia dari posisi Menteri ESDM. Gede menilai, Bahlil telah menunjukkan inkompetensi dengan mengeluarkan kebijakan transisi distribusi LPG 3 kg dari pengecer ke pangkalan.
Demikian disampaikan Gede Sandra menanggapi meninggalnya seorang ibu di Pamulang, Tangsel meninggal dunia setelah terjatuh saat membawa dua tabung gas melon pada Senin (3/2/2025). Diduga, ibu itu kelelahan akibat harus mencari gas untuk keperluan berjualan.
“Justru bila tidak direshuffle, saya yang bingung. Standar moral semacam apa yang mempertahankam menteri yang akibat inkompetensi kebijakannya ini telah mengakibatkan nyawa seorang rakyat Indonesia melayang,” kata Gede Sandra kepada awak media di Jakarta, Selasa,(4/2/2025).
Gede Sandra menyayangkan, keputusan Presiden Prabowo yang memilih Bahlil sebagai Menteri ESDM. Menurutnya, seharusnya posisi strategis menteri ESDM sedianya dapat diberikan kepada orang berlatar belakang ekonomi atau teknik yang kuat.
“Agar dapat berhitung dengan baik. Agar tidak selalu rakyat yang menjadi korban dari inkompetensi pejabat,” jelas dia.
Gede Sandra juga menyebut, jika Bahlil Lahadalia selama ini hanya pintar bermain politik tapi tidak paham menyejahterakan rakyat. Bahlil, kata Gede Sandra, hanya mengetahui cara berbagi-bagi konsesi tambang untuk politik tapi tidak soal kebutuhan dasar rakyat tidak paham.
“Inilah akibat dari memilih pejabat yang hanya pintar bermain politik tapi tidak paham menyejahterakan rakyat. Taunya hanya berbagi-bagi konsesi tambang untuk politik, tapi berbagi kebutuhan dasar rakyat tidak paham,” jelas dia.
Gede Sandra menegaskan, inkompentensi Bahlil dengan mengeluarkan kebijakan transisi distribusi LPG 3 kg dari pengecer ke pangkalan hingga menyebabkan satu kematian warganya telah bertentangan pembukaan UUD 1945.
“Secara terang benderang telah bertentangan dengan Pembukaan UUD 1945. Yang mana Pemerintah melindungi segenap Bangsa Indonesia,” tandas dia.
Laporan: Muhammad Rafik