KedaiPena.com – Antisipasi arus penonton yang berpotensi besar menyebabkan kemacetan saat perhelatan MotoGP, dilakukan dengan melakukan manajemen infrastruktur dan rekayasa lalu lintas, yang melibatkan berbagai kementerian maupun instansi.
Dirjen Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi menjelaskan untuk manajemen dan rekayasa lalu lintas MotoGP Mandalika 2022 akan dibagi menjadi beberapa bagian.
“Yang pertama adalah optimalisasi penggunaan moda angkutan umum menuju Kawasan Mandalika dari simpul-simpul transportasi. Yaitu Pelabuhan Gilimas, Pelabuhan Lembar, Pelabuhan Bangsal, Pelabuhan Kayangan, Pusat Kota Mataram dan BIZAM. Akan disediakan 278 unit bus bantuan Kemenhub, yang terdiri dari 27 unit bus besar, 70 unit bus sedang dan 181 bus kecil, untuk mengoptimalkan ASK dan angkutan umum yang ada di Lombok,” kata Budi dalam konferensi pers Road to MotoGP Mandalika 2022, Selasa (1/3/2022).
Yang kedua, menyediakan bus shuttle yang melayani tujuh rute dalam Kawasan Mandalika dari parkir barat dan parkir timur menuju Gate 1 hingga Gate 3 Sirkuit Mandalika.
“Ini kita sediakan 184 unit bus berukuran sedang, yang 85 unit diantaranya merupakan bantuan dari Kemenhub,” urainya.
Dengan menyediakan moda transportasi umum ini, lanjutnya, diharapkan para peminat MotoGP yang hadir di Mandalika tak perlu lagi menggunakan kendaraan pribadi baik motor maupun mobil di kawasan Mandalika.
“Untuk mendukung kebijakan pembatasaan penggunaan kendaraan pribadi ini, kami sudah menyediakan lahan parkir di luar Kawasan Mandalika. Hal ini akan menurunkan potensi kemacetan yang mungkin muncul jika menggunakan kendaraan pribadi. Ada juga buffer zone, dimana para penonton harus berjalan kaki menuju lokasi tempat mereka menonton. Dan kami juga mempersiapkan pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan di sekitar Mandalika,” urainya lagi.
Budi menyebutkan untuk mendukung kegiatan MotoGP Mandalika ini adalah Rp21,2 miliar, yang sebagiannya sudah selesai tapi masih ada dalam masa pengerjaan akhir.
“Ini termasuk shelter, halte dan PJO serta manajemen rekayasa lalu lintas yang bekerja sama dengan kepolisian setempat dan juga Kepolisian Indonesia,” tandasnya.
Laporan: Natasha