KedaiPena.com – Sebagai upaya untuk mengantisipasi penurunan lifting Pertamina dan juga dalam mewujudkan komitmen transisi energi, Menteri ESDM, Arifin Tasrif menyatakan pemerintah sedang membangun ekosistem listrik. Bukan hanya untuk transportasi tapi juga untuk peralatan rumah tangga.
Dalam paparannya, ia mengakui bahwa industri migas Indonesia mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
“Dulu saat Indonesia menjadi eksportir, lifting kita di 1,6 juta barrel per hari. Sementara sekarang, kemampuan lifting kita hanya 670 ribu barrel per hari,” kata Arifin dalam Diskusi Taman Makara, Rabu (14/9/2022).
Ia menjelaskan hingga saat ini, belum ditemukan lagi sumur baru yang berkapasitas besar. Walaupun pada tahun 2004 sudah dilakukan eksplorasi besar-besaran yang menyedot biaya sekitar 2,5 miliar Dollar Amerika. Tapi ternyata sumurnya kering.
“Memang kita masih memiliki 68 cekungan yang belum eksplorasi. Ini memang harus diupayakan. Karena konsumsi BBM terus meningkat sejalan dengan peningkatan alat transportasi darat,” ujarnya.
Sebagai contoh, ia menyebutkan, jumlah alat transportasi darat roda dua dan roda empat mengalami peningkatan drastis. Tahun 2013, tercatat populasinya 103 juta unit, sementara pada tahun 2022, sudah mencapai 150 juta unit dengan 120 juta unit adalah sepeda motor yang mengkonsumsi 305 liter per tahun per motor.
“Ditambah juga, kualitas minyak yang ditambang saat ini kualitasnya juga tidak sebagus dahulu. Sehingga ongkos pemurniannya juga meningkat,” ujarnya lagi.
Oleh karena itu, pemerintah sedang mengupayakan untuk mengalihkan alat transportasi maupun peralatan rumah tangga ke listrik.
“Selain lebih bersih energinya, harga yang harus dibayarkan masyarakat lebih murah. Jika dihitung motor yang menggunakan Pertalite itu seliternya 10 ribu untuk 30 km, kalau listrik 1 KwH itu hanya Rp2 ribu untuk jarak tempuh sama,” kata Arifin.
Ia mengungkapkan untuk membantu masyarakat, pemerintah juga sudah mencoba untuk melakukan penggantian mesin motor lama dengan baterai.
“Kita upayakan untuk membantu biaya pengalihannya 50 persen. Nanti akan ada juga bantuan untuk pengadaan kompor listrik untuk masyarakat untuk mengurangi penggunaan gas,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa