KedaiPena.com – Giant Sea Wall bukanlah ranah Kementerian Pertahanan, tapi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto merasa bertanggung jawab untuk berkontribusi dalam perannya sebagai pemimpin politik Indonesia.
Ia mengaku merasa terpanggil untuk mengatasi permasalahan permukaan air yang terus meningkat setiap tahunnya. Salah satunya, terlibat dalam proyek Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa.
“Terus terang saja, bukan kapasitas saya sebagai Menteri Pertahanan, tetapi kapasitas saya sebagai pemimpin politik,” kata Prabowo dalam acara Seminar Nasional Giant Sea Wall, di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Rabu (10/1/2024).
Ia menceritakan, saat melakukan kampanye, ia sempat mengunjungi perumahan di sekitar Pantai Utara (Pantura) Jawa yang kondisinya cukup memprihatinkan.
“Setiap beberapa tahun saya kampanye dan waktu saya kampanye, saya kunjungi daerah-daerah itu dan saya lihat dari tahun 2014 sampai sekarang kalau saya kunjungi keluarga-keluarga itu yang hidup di ruang tidur, di ruang makan, itu air setinggi lutut. Anak-anak mereka hidup di tengah air seperti itu di tengah lalat, nyamuk, sampah,” tuturnya.
Prabowo menyatakan, sebagai pemimpin politik, memutuskan untuk melakukan perubahan.
“Karena ini sama sekali nggak bisa kita terima sebagai negara pancasila, sebagai negara G20, sebagai pemimpin ASEAN, sebagai yang kita harap jadi pemimpin selatan non blok. Ini seharusnya kita nggak boleh terima,” katanya tegas.
Sebagai upaya untuk memastikan adanya perubahan, ia mengajak para menteri dalam kabinet Indonesia Maju untuk turun tangan mengatasi hal tersebut.
“Bahwa jawaban yang sesungguhnya adalah konsep Giant Sea Wall ini. Maka demikian saya ajak rekan-rekan saya dalam kabinet Indonesia Maju, Menko Perekonomian terutama, Menteri BUMN dan beberapa pemimpin lain dan kita sepakat kita mengangkat kembali gagasan Giant Sea Wall ini menjadi fokus perhatian,” tandasnya.
Laporan: Ranny Supusepa