KedaiPena.Com- Untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang selama bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H, Bank Indonesia (BI) telah menyiapkan uang tunai sebesar Rp195 triliun pada 5.066 titik layanan penukaran di bank yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Terkait hal tersebut, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mengimbau agar layanan penukaran ini bisa berjalan optimal dan maksimal.
“Supaya masyarakat tidak lagi menukar uang di sembarang tempat dimana mereka juga terancam mendapat uang palsu. Karena BI menyebut tahun lalu saja ada 5 (lima) lembar uang palsu di antara 1 juta lembar uang yang diedarkan. Meski persentase kecil, namun risikonya masih tetap ada. Untuk itu, BI dan pihak perbankan perlu memberikan edukasi kepada masyarakat akan informasi penukaran uang yang resmi beserta mekanisme penukarannya,” ungkap Puteri dalam keterangan tertulis, Kamis,(30/3/2023).
Lebih lanjut, Puteri juga mengingatkan OJK untuk mengantisipasi maraknya entitas pinjaman online ilegal dengan terus melakukan patroli, penindakan, dan edukasi.
“Momen jelang lebaran ini pastinya kebutuhan untuk meminjam dana akan meningkat. Terutama untuk keperluan konsumtif. Tapi jangan sampai terjerumus pada entitas ilegal yang merugikan. Makanya, kami juga berpesan supaya kinerja perlindungan konsumen bisa semakin diintensifkan untuk mengantisipasi lonjakan pengaduan akibat pinjaman online,” urai Puteri.
Selain itu, untuk mengantisipasi lonjakan transaksi perbankan, Puteri mengingatkan supaya perbankan bisa memberikan kinerja pelayanan yang prima, baik di kantor cabang maupun layanan aplikasi perbankan digital.
“Jangan sampai nasabah harus antre berjam-jam untuk melakukan transaksi di bank. Tak terkecuali, kinerja aplikasi digital yang makin intensif digunakan menjelang lebaran nanti. Jadi, jangan sampai aplikasinya down. Jika ditemukan masalah harus segera diatasi,” lanjut Puteri.
Ketua Bidang Keuangan dan Pasar Modal DPP Partai Golkar ini juga berpesan bahwa momen lebaran juga berpeluang mendorong peningkatan klaim penebusan unit asuransi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Mohon hal ini diantisipasi dengan baik. Jangan sampai terjadi gagal bayar seperti kejadian-kejadian sebelumnya. Industri asuransi harus terus berbenah supaya masyarakat kembali percaya untuk menggunakan produk asuransi,” pungkas Puteri.
Laporan: Tim Kedai Pena