KedaiPena.Com – Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Anetta Komarudin kembali mendorong Kementerian Keuangan pimpinan Sri Mulyani untuk mengoptimalkan pengelolaan APBN secara efektif guna mengantisipasi kontraksi ekonomi lanjutan.
“Kementerian Keuangan harus terus bekerja ekstra untuk mengejar target penerimaan yang diperkirakan masih akan tertekan hingga akhir tahun dan mungkin berlanjut tahun depan. Basis
perpajakan perlu terus dimaksimalkan, termasuk penerapan pajak digital dan sinergi joint program antara DJP, DJA, dan DJBC untuk menggenjot penerimaan negara,” kata Puteri, Selasa, (29/9/2020).
Puteri menambahkan, dengan semakin membaiknya kinerja penerimaan ini, tentu diharapkan dapat mengimbangi tekanan pada defisit anggaran.
“Seiring penambahan belanja negara,” ungkap Puteri.
Sementara itu, realisasi belanja negara tercatat mencapai Rp1.534,7 triliun atau 56 persen dari total pagu. Selain itu, kinerja belanja pemerintah pusat pada bulan Agustus tumbuh sebesar 49,5 persen (mtm) dibanding bulan sebelumnya.
Capaian ini tidak terlepas dari akselerasi belanja bantuan sosial yang tumbuh 76,88 persen (yoy) seiring perluasan skema bantuan sosial. Dengan demikian, serapan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tumbuh 27,3 persen (mtm) dan secara keseluruhan
program PEN telah terealisasi 36,6 persen dari total pagu Rp695,2 triliun.
Puteri pun mendorong agar belanja terus diarahkan secara efisien, tepat, produktif, serta berkualitas dalam menjawab kebutuhan masyarakat.
“Akselerasi penyaluran bansos perlu terus dilanjutkan agar menopang daya beli masyarakat menengah ke bawah agar kita dapat menahan pelemahan konsumsi yang dapat berujung pada kontraksi ekonomi pada kuartal ini dan potensi keberlanjutannya di kuartal IV nanti,” papar Puteri.
“Begitu pula dengan desain stimulus
lainnya, termasuk belanja pemerintah pusat yang didorong untuk mencapai serapan maksimal. Harapannya, langkah ini dapat menjaga ketahanan ekonomi kita agar dapat mulai mengarah pada zona positif di akhir tahun nanti,” sambung Wakil Sekretaris Fraksi Partai Golkar ini.
Puteri berpesan agar pelaksanaan anggaran tahun ini dapat menjadi pelajaran bagi pemerintah dalam mengelola anggaran di tahun depan, agar terus bekerja secara responsif dan akuntabel di tengah dinamisnya pasar.
Pasalnya, kata dia, kemampuan kita untuk mengendalikan COVID-19 tentu diharapkan dapat menjadi sentimen yang mendorong pemulihan ekonomi di tengah ketidakpastian global.
“Meskipun beberapa indikator mulai menunjukkan pemulihan, misalnya Purchasing Managers’ Index (PMI) kini telah berada di level ekspansif yang mengindikasi sektor manufaktur mulai bangkit. Namun, indikasi ini masih tetap perlu diwaspadai karena cenderung mudah berubah. Ke depan, kita perlu dorong agar APBN dapat berperan
penuh sebagai stimulus fiskal yang menjawab lompatan dan transformasi di tengah pelemahan ekonomi,” tutup Puteri.
Laporan: Muhammad Hafidh