KedaiPena.Com-Memasuki periode awal musim kemarau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi dengan berbagai cara. Salah satunya, adalah dengan meningkatkan kewaspadaan khususnya dalam penggunaan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, hingga saat ini pihaknya terus melakukan koordinasi dengan berbagai unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD) DKI Jakarta, BUMD, serta instansi terkait seperti PAM Jaya, Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Disgulkarmat), Dinas Sosial, Dinas Kesehatan.
Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Bina Marga, dan Satpol PP untuk mengantisipasi dampak musim kemarau dan memastikan ketersediaan air bersih bagi warga Jakarta.
“Kami mengimbau kepada seluruh warga Jakarta untuk mulai menghemat penggunaan air yang sesuai dengan kebutuhan. Cek berkala kondisi instalasi pipa di rumah apabila mengalami kebocoran, dan lakukan pengaturan untuk kegiatan penyiraman tanaman atau pembersihan agar tetap bisa menghemat air,” ujar Isnawa, Sabtu,(29/4/2023).
Lebih lanjut, Isnawa mengatakan, pihaknya memastikan sarana dan prasarana pendukung untuk pasokan air bersih siap digunakan saat dibutuhkan. Terdapat sejumlah fasilitas operasional yang telah disiagakan yaitu 67 unit mobil tangki, 46 unit tandon air, 9 unit Instalasi Pengolahan Air (IPA) stasioner, dan 7 unit IPA stasioner sebagai antisipasi kelangkaan air bersih di wilayah Jakarta.
Selain itu, Isnawa juga mengimbau kepada masyarakat Jakarta untuk menjaga kondisi kesehatan tubuh selama musim kemarau dan mengurangi intensitas aktivitas luar ruangan pada siang hari, khususnya pada rentang waktu pukul 11.00-15.00.
“Pastikan tubuh terhidrasi dengan cukup dengan banyak mengkonsumsi air putih, menghindari minuman berkafein, minuman berenergi, alhokol, dan minuman manis. Memakai baju berbahan ringan dan longgar, serta selalu menggunakan tabir surya minimal 30 SPF jika akan keluar rumah,” imbuh Isnawa.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan, prakiraan awal musim kemarau di wilayah Jakarta terjadi pada Juni 2023 dan puncaknya pada Agustus 2023 mendatang. Dwikorita juga turut mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik dan tetap waspada.
“Terjadinya peningkatan udara panas yang terjadi di Indonesia belakangan ini, jika ditinjau secara karakteristik fenomena maupun secara indikator statistik pengamatan suhu, tidak termasuk kedalam kategori gelombang panas, karena tidak memenuhi kondisi-kondisi tersebut. Oleh karena itu, masyarakat Jakarta tidak perlu panik dan tetap waspada,” ujar Dwikorita.
Kendati demikian, beberapa penyakit pun perlu diwaspadai selama musim kemarau seperti kondisi mual, muntah, pusing, diare, batuk/pilek, hingga Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA). Apabila mengalami hal tersebut, dapat segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat atau menghubungi layanan kedaruratan Jakarta Siaga 112 untuk penanganan lebih lanjut.
Laporan: Tim Kedai Pena