KedaiPena.Com – Perkembangan kasus Omicron yang terjadi di Indonesia masih berada pada tingkat yang rendah pasca ditemukan kasus pertama Omicron di Indonesia.
Meski kasus terkendali pada tingkat rendah, Pemerintah akan terus memantau secara ketat perkembangan kasus, terutama mengantisipasi lonjakan karena varian Omicron. Pemerintah tetap akan menggunakan PPKM level sebagai basis pengetatan kegiatan masyarakat.
Demikian disampaikan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, Senin (20/12/2021).
“Pemerintah juga mempersiapkan langkah-langkah yang sifatnya ‘forward looking’ dengan mendasarkan pada perubahan jumlah kasus harian, tingkat perawatan RS, dan tingkat kematian. Kami menggunakan ‘threshold’ 10 kasus per juta penduduk, per hari, atau setara 2700 kasus per hari, tetapi kami akan mulai pengetatan ketika kasusnya melebihi 500 dan 1000 kasus per hari,” paparnya.
Pengetatan lebih jauh akan dilakukan ketika tingkat perawatan RS dan tingkat kematian di nasional maupun provinsi kembali mendekati ‘threshold’ level 2.
“Pemerintah juga terus memonitor secara ketat pergerakan masyarakat ke tempat-tempat wisata yang naik cukup signifikan dibanding minggu lalu. Hal ini mengindikasikan pergerakan masyarakat menjelang Natal Tahun Baru (Nataru),” papar Luhut.
“Pemerintah terus mewaspadai hal ini dengan mendorong seluruh Pemerintah daerah beserta Forkompimda setempat agar kembali mengontrol kebijakan penerapan Peduli Lindungi yang saat ini penggunaan mingguannya turun di 74% kabupaten kota Jawa Bali. Pemerintah Daerah dan Forkompimda juga kami terus dorong untuk tidak kendor dalam melakukan ‘tracing’,” sambung dia.
Pandemi Covid-19 yang telah terjadi dan banyak mempengaruhi aspek kehidupan ini nampaknya masih jauh dari kata usai. Hal tersebut pun diperparah oleh kelalaian yang abai akan penerapan protokol kesehatan. Belum lagi euforia yang berlebihan yang justru akhirnya
akan memperparah kondisi yang ada.
“Untuk itu dari lubuk hati yang paling dalam saya mengajak kita semua untuk tidak egois dan menahan diri untuk tidak
berpergian ke luar negeri terlebih dahulu agar meminimalisir dampak masuknya varian Omicron ke Indonesia. Perjuangan panjang kita bersama-sama harus juga kita rawat dan pelihara bersama,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi