KedaiPena.Com – Menghadapi musim penghujan, Dinas Lingkungan Hidup kota Tangerang Selatan (Tangsel) akan memperketat koordinasi di tujuh korwil kecamatan. Mereka melakukan monitoring saluran air yang rawan akan banjir.
“Korwil tersebut langsung dibawahi mandor yang punya pasukan, untuk memonitoring titik-titik saluran air terutama yang rawan seperti di daerah Ciputat di Kalibanur Kedaung, terus di Kali Poncol,” ujar Kepala Seksi Dinas Lingkungan Hidup Tangsel Rasta Yuda Tama kepada KedaiPena.Com, Senin, (18/11/2019)
Dia melanjutkan bahwa Dinas Lingkungan Hidup juga sudah telah membersihkan 1 kali yang mampet di pintu air di dekat Komplek Puri Ciputat Timur. Sejauh ini, kata Yuda, penanganan saluran yang tersumbat masih dalam taraf yang biasa.
“Paling yang sering ditangani itu semacam bambu-bambu, dan itu juga sudah dibersihkan dengan Dinas PU melalui bidang SDA sebanyak 3 armada. Dan, Dinas Lingkungan Hidup juga bekerja sama dengan Dinas Pekerja Umum, yang dimana Dinas Pekerja Umum membantu orang dengan peralatan seadanya,” ungkap dia.
Dinas Lingkungan Hidup Tangsel, tegas dia, juga melakukan pengecekan keberadaan eceng gondok yang dapat mengakibatkan banjir. Eceng gondok yang tumbuh langsung di angkut, walaupun masih memakai alat pengangkutan manual.
“Walaupun untuk pengangkutan sebetulnya ada alat yang lebih memadai, yaitu nama alat tersebut adalah Beko Amfibi. Tapi alat tersebut tidak bisa sembarangan ditaruh di tempat-tempat yang ruangnya kecil. Dinas lingkungan Hidup juga belum memiliki alat Beko Amfibi tersebut,” beber dia.
Selain me-monitoring, kata dia,
Dinas Lingkungan Hidup juga melakukan pencegahan dengan meminta kepada setiap kelurahan di Tangsel untuk menyosialisasikan kepada warga agar tidak membuang sampah sembarangan di saluran air.
“Baik itu di got-got saluran air maupun dibantaran-bantaran sungai. Tangsel ini kan banyak sekali aliran-aliran sungai, terutama masih banyak warga di pinggiran sungai membuang sampah di air,” papar dia.
Dia mengungkapkan, Dinas Lingkungan Hidup belum lama ini juga tekah melakukan kerjsama dengan komunitas Sekber Jeletreng untuk mendukung dan membantu agenda terhadap pelestarian sungai-sungai yang berada di Tangsel.
“Dengan menggunakan 1 unit perahu bot walaupun tidak sampai tuntas kita mampu melewati hingga di pinggir Cisadane perbatasan sampai Kabupaten Tangerang untuk membersihkan sampah-sampah di bantaran sungai,” kata dia.
Dia menjelaskan agar banjir tidak kembali datang pihak warga juga diimbau harus mulai menata tempat tinggalnya agar tidak sering membuang sampah secara sembarangan ke saluran air.
“Karena terkait dengan aliran air, memang salah satunya bukan sampah saja yang membuat air macet, tapi banyak hal,” pungkas dia.
Laporan: Sulistyawan