KedaiPena.Com – Pengamat Ekonomi AEPI Salamudin Daeng berharap, agar Menteri Keuangan Sri Mulyani dapat
membuka kepada publik sejelas-jelasnya korporasi baik swasta maupun BUMN yang menerima alokasi APBN Darurat Covid-19 dalam berbagai skema.
“Perusahaan mana saja yang mendapatkan suntikan dana APBN dalam berbagai skema, berapa nilainya, Darimana sumber duitnya didapatkan oleh pemerintah dan uang itu akan digunakan untuk apa. Sehingga segala kecurigaan tidak timbul, dan publik dapat berpartisipasi mengawasinya,” ujar Daeng kepada wartawan, Sabtu, (13/6/2020).
Alasan Daeng sendiri menyurati Sri Mulyani lantaran terdapat indikasi bahwa suntikan dana APBN pada korporasi baik BUMN, maupun swasta adalah bahan bancakan menuju pemilu 2024 nanti.
“Besaran dana yang dialokasikan sering berubah-ubah. Kuat dugaan anggaran suntikan dana APBN ini merupakan pesanan dari sekelompok orang untuk mendapatkan suntikan dana APBN,” tegas Daeng.
Tidak hanya itu, kata Daeng, kuat dugaan bahwa anggaran suntikan dana bagi korporasi dan lembaga keuangan ini akan digunakan untuk membayar utang perusahaan dan BUMN yang kita tau sekarang terjerat utang.
“Sumber pembiayaan dari seluruh suntikan dana kepada korporasi dan BUMN ini diduga berasal dari utang pemerintah. Negara dan rakyat dibebankan tanggung jawab menanggung utang BUMN dan swasta,” ungkap Daeng.
Daeng melanjutkan, ada indikasi pemerintah dan DPR bersama-sama berkolaborasi menjarah APBN untuk memperkaya oligarki dengan alasan perusahaan perusahaan mereka Terdampak Covid-19.
“Suntikan dana APBN ini juga ditenggarai merupakan bancakan oligarki pemrintahan dan politisi di senayan untuk membiayai proyek BUMN dan swasta yang dimiliki oleh elite oligarki sendiri,” tandas Daeng.
Diketahui, mantan Eksponen Gerakan Mahasiswa 1998 Universitas Gadjah Mada (UGM), Haris Rusli Moty bersama Pengamat Ekonomi dari AEPI Salamudin Daeng resmi melayangkan surat kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Surat yang dilayangkan oleh Moty dan Daeng ditujukan agar Menteri Keuangan Sri Mulyani dapat membuka Informasi daftar korporasi yang terima alokasi APBN Darurat Covid-19 dalam berbagai skema.
Laporan: Sulistyawan